Tentara Libanon Jadi Bumper

Reporter

Editor

Rabu, 9 Agustus 2006 11:07 WIB

TEMPO Interaktif, Beirut: Libanon memutuskan berhenti jadi pengecut, setelah membiarkan Israel seenaknya selama 28 hari. Selasa (8/8) lalu Beirut menyiagakan 15 ribu tentara untuk dikirim ke ladang pembantaian Israel di perbatasan selatan. Keputusan itu diambil seusai rapat kabinet, yang dihadiri dua menteri Hizbullah. "Pasukan siap ditempatkan. Ini bukan omong kosong!" kata Menteri Penerangan Libanon Ghazi Aridi. Ini bukan tantangan perang kepada Israel. Sebaliknya, fungsi tentara Libanon adalah menjadi pagar untuk membuat roket jarak pendek Hizbullah--terutama Katyusha 107 mm dan 122 mm--tak dapat menjangkau Israel. "Ini jawaban pemerintah Beirut atas permintaan komunitas internasional agar kawasan selatan dijaga pasukan Libanon," ujarnya. "Ini bentuk komitmen kami agar gencatan senjata segera terwujud." Untuk itu, pemerintah Libanon meminta Tel Aviv segera menarik semua armada perangnya dari sana. Israel menampik permintaan Libanon dan terus membombardir sasaran yang diduga jadi kandang Hizbullah sepanjang hari kemarin. Negeri Yahudi itu berkeras serdadunya tetap di selatan sampai serangan roket Hizbullah dapat dihentikan. Di markas Perserikatan Bangsa-Bangsa upaya mencapai mufakat atas resolusi gencatan senjata menemui jalan buntu. Libanon yang didukung Liga Arab menolak draf resolusi itu, karena isinya hanya menguntungkan Israel. Dalam draf itu dinyatakan, Israel tetap diizinkan bercokol di selatan sampai pasukan PBB tiba. "Draf itu jelas menghalangi upaya gencatan senjata!" kata Perdana Menteri Fuad Siniora kepada pers, setelah bertemu dengan 20 menteri luar negeri Liga Arab di Beirut kemarin. "Kami ingin gencatan senjata permanen dan total!" Atas penolakan Libanon, Menteri Pertahanan Israel Amir Peretz mengancam akan memperluas serangan darat ke wilayah Libanon. "Bila tak ada titik temu dalam beberapa hari ke depan, saya perintahkan pasukan Israel menggelar operasi darat untuk menutup lokasi peluncuran roket Katyusha," ujarnya di depan parlemen Israel. "Itu bakal merupakan babak paling ganas dalam peperangan ini," dia mengancam. Tapi Perdana Menteri Ehud Olmert bersikap lebih diplomatis. Tel Aviv, kata dia, akan mempelajari semua tawaran itu. "Kami akan lihat seberapa realistis tawaran tersebut," ujar Olmert sembari menambahkan, keputusan akan resolusi itu bakal keluar hari ini. "Kami senang bila bisa secepatnya keluar dari Libanon. Tapi itu belum akan terlaksana apabila target kami (memukul mundur Hizbullah dari selatan Libanon) belum tercapai," ujarnya. Di Kuala Lumpur, Menteri Luar Negeri Malaysia Syed Hamid Jabar kemarin meminta negara anggota Organisasi Konferensi Islam untuk mengirimkan suplai senjata ke Hizbullah. Ia juga meminta OKI menentang upaya aneksasi Israel di selatan Libanon. AP | AFP | BBC | JERUSALEMPOST | NYTIMES | ANDREE PRIYANTO

Berita terkait

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

7 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

11 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

12 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

13 hari lalu

Emmanuel Macron Minta Hizbullah Ditarik dari Perbatasan Israel-Lebanon

Emmanuel Macron rapat dengan Perdana Menteri Lebanon untuk mendiskusikan kelompok Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Serang Israel

16 hari lalu

Hizbullah Serang Israel

Hizbullah di Lebanon pada Rabu, 17 April 2024, mengkonfirmasi telah menembakkan sejumlah rudal dan drone ke sebuah fasilitas militer di utara Israel.

Baca Selengkapnya

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

24 hari lalu

Khotbah Idul Fitri, Pemimpin Tertinggi Iran Kutuk Israel atas Serangan Berdarah di Gaza

Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mengutuk Israel dan Barat atas kejahatan di Gaza selama Ramadan dan enam bulan terakhir

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

31 hari lalu

Korban Tewas Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus Menjadi 16 Orang

Jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus pekan ini meningkat menjadi 16 orang.

Baca Selengkapnya

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

31 hari lalu

Militer Lebanon Sebut Tiga Pengamat PBB Terluka akibat Ranjau Darat

Investigasi militer Lebanon yang sedang berlangsung menetapkan bahwa sebuah ranjau darat melukai tiga pengamat militer PBB dan seorang penerjemah

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Kutuk Serangan terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon

34 hari lalu

Sekjen PBB Kutuk Serangan terhadap Tiga Pengamat UNIFIL di Lebanon

Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk serangan terhadap tiga pengamat UNIFIL di perbatasan Lebanon dengan Israel, Sabtu.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Adukan Serangan Israel terhadap UNIFIL ke Dewan Keamanan PBB

34 hari lalu

Lebanon akan Adukan Serangan Israel terhadap UNIFIL ke Dewan Keamanan PBB

Kemlu Lebanon mengutuk serangan Israel terhadap Pasukan Sementara PBB sebagai pelanggaran hukum internasional dan kemanusiaan

Baca Selengkapnya