Siarkan Video Wisata Thailand Berduka, BBC Dikecam Netizen

Reporter

Selasa, 18 Oktober 2016 17:28 WIB

Seorang pengunjung berada di dalam bar yang sepi setelah meninggalnya Raja Thailand King Bhumibol Adulyadej di Soi Cowboy, Bangkok, Thailand, 16 Oktober 2016. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Bangkok - Nitizen di Thailand mengecam laporan BBC terkait situasi pariwisata negara itu menyusul kematian Raja Bhumibol Adulyadej akhir pekan lalu. Nitizen negeri Gajah Putih tersebut menuduh video dari program BBC Three tersebut menyesatkan dan tidak akurat.

Video berdurasi dua menit tersebut disiarkan BBC dengan tujuan mengingatkan wisatawan Inggris untuk menjaga tingkah laku selama di Thailand mengingat negara itu tengah berkabung atas wafatnya Raja Bhumibol. Namun video itu kemudian dihapus dari semua akun media sosial BBC menyusul protes keras dari nitizen Thailand.

Asia Correspondent mengutip pemberitaan media lokal, melaporkan bahwa netizen mengeluhkan tentang ketidakakuratan dalam video singkat berjudul "Pergi ke Thailand? Ini tidak akan seperti apa yang Anda harapkan."

Dimana video itu menampilkan versi buram dari pariwisata negara yang terkenal untuk kehidupan malam dan pesta pantai yang ramai selain beberapa atraksi menarik lainnya.

Baca Juga: Raja Thailand Mangkat, Ribuan Pelayat Penuhi Istana Kerajaan

Berlatar belakang Koh Phangan Island, narator dalam video itu mengatakan bahwa berlibur di Thailand dapat sangat menyenangkan, tetapi jika pergi sekarang, mungkin akan mendapatkan suasana berbeda.

"Suasana malam akan sedikit lebih rumit karena penduduk tengah berkabung, akses ke bar, restoran, dan pusat perbelanjaan akan dibatasi," ujar narator dalam video itu.

Dalam video juga disebutkan bahwa wisatawan akan kesulitan mendapatkan minuman keras Bahkan wisatawan tidak akan diizinkan untuk menonton saluran televisi asing.

Video itu awalnya diunggah ke laman Facebook BBC Three pada 14 Oktober dan dilihat oleh lebih dari 2,3 juta orang sebelum dibagikan di halaman Facebook BBC News yang kemudian mendapat lebih banyak lagi pengunjung. Namun setelah mendapat protes, dua hari kemudian langsung dihapus.

Nitizen menganggap video itu akan membuat wisatawan asing takut untuk mengunjungi Thailand. Menurut nitizen yang kebanyakan merupakan kaum ekspatriat dan pengusaha di bidang pariwisata, mengatakan ini bukan situasi yang sebenarnya.

Simak: Kuliner Indonesia Disukai di Korea Utara

Mark Cundall, yang tinggal di Phuket mengatakan: "Kedai minuman hingga kini masih menjual alkohol dan bar selalu dibuka ... itu tidak seburuk perkiraan orang. Hotel / bar diizinkan untuk dibuka / menjual alkohol dan bermain musik .... "

Dia menambahkan: "Raja itu seperti Tuhan, tapi saya pikir semua orang Thailand tahu itu akan datang, ia sakit untuk waktu yang lama. Namun pastikan jika mabuk, tidak bertindak bodoh ... Thailand butuh wisatawan. "

Sebuah unggahan lain dari nitizen menjelaskan bahwa Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) mengatakan selain Wat Phra Kaeo (Temple of the Emerald Buddha) dan Grand Palace, semua hotspot wisata lainnya akan beroperasi seperti biasa.

ASIA CORRESPONDENT|YON DEMA

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

3 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

7 hari lalu

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

7 hari lalu

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.

Baca Selengkapnya