TEMPO.CO, Roma - Pater Arturo Sosa Abascal, Serikat Jesus dari Venezuela, terpilih sebagai Superior Jenderal Jesuit yang ke-31. Pater Sosa merupakan orang Amerika Latin pertama yang menjadi Paus Hitam, julukan untuk Superior Jenderal Jesuit.
Pemilihan Superior Jenderal Jesuit dilakukan dalam Jesuit General Congregation di Roma setelah Pater Adolfo Nicolas mengundurkan diri sebagai pemimpin tertinggi Serikat Jesus karena telah berusia 80 tahun. Setelah permohonan pengunduran disetujui Paus Fransiskus, anggota Serikat Jesus mulai bersidang untuk memilih pemimpin baru.
Pater Sosa mengatakan dalam sidang pemilihan Paus Hitam itu semua delegasi dari berbagai negara berkumpul. Mereka berbagi budaya umum terkait dengan pengalaman mereka dalam latihan spiritual. "Kami memiliki tradisi panjang dan keinginan yang kuat untuk mendengarkan suara yang sama," kata dia sebelum pemilihan di Roma, Jumat, 14 Oktober 2016
Dilansir dari situs Jesuits.org, pemilihan digelar setelah empat hari murmuratio. Hari pemilihan dimulai dengan Misa Roh Kudus di Gereja Spirito Santo. Pada sidang pemilihan, sebanyak 212 suara memilih Pater Sosa.
Pater Sosa lahir di Caracas, Venezuela. Pria kelahiran 12 November 1948 itu masuk Serikat Jesus Amerika pada September 1966. Ia lalu ditahbiskan menjadi imam pada 1977.
Pater bergelar sarjana filosofi dari Universitas Katolik Andres Bello, Caracas, ini juga mempunyai gelar sarjana teologi dari Universitas Gregoria di Roma. Pria yang mahir berbicara bahasa Spanyol, Italia, Inggris, dan Perancis, itu juga meraih gelar doktor dalam ilmu politik di Universitas Central de Venezuela.
Sebelum terpilih menjadi Paus Hitam, Pater Sosa pernah menjabat sebagai Superior Provinsial untuk Serikat Jesus di Venezuela pada 1996 hingga 2004. Ia juga pernah menjadi kepala Centro Gumilla, pusat penelitian aksi dan tindakan sosial Jesuit.
