Raja Thailand Mangkat, Ini Peringatan Bagi Para Turis

Reporter

Editor

Erwin prima

Jumat, 14 Oktober 2016 16:28 WIB

Pelayat mengantri sambil memegang foto Raja Bhumibol Adulyadej untuk ikut berbelasungkawa atas meninggalnya Raja Thailand tersebut di Grand Palace di Bangkok, Thailand, 14 Oktober 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Bangkok - Wisatawan asing yang berkunjung ke Thailand disarankan agar menghormati rakyat negara ini menyusul wafatnya Raja Bhumibol Adulyadej.

Raja Bhumipol, pemimpin paling lama di dunia yang menduduki takhta, meninggal pada usia 88 tahun, Kamis 13 Oktober 2016, sehingga menyebabkan seluruh Thailand diselimuti kesedihan.

Pemerintah junta menyatakan libur nasional pada Jumat, selain periode berkabung selama setahun dan meminta semua rakyat Thailand memakai baju hitam selama 30 hari.

Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha, meski demikian, mengatakan semua bisnis berjalan seperti biasa termasuk pasar saham Thailand dan perbankan, meskipun libur nasional telah diberlakukan.

Sementara itu, pihak kedutaan asing di Thailand turut memberi peringatan kepada rakyat masing-masing yang berada di negara tersebut agar menjaga sensitivitas selama periode berkabung.

Kantor Luar Negeri Inggris dalam pernyataan menasihati wisatawannya agar menghormati perasaan rakyat Thailand. "Anda harus hormat sensitivitas rakyat Thailand saat ini.

"Kegiatan hiburan, restoran, pub dan distrik perbelanjaan mungkin dibatasi dan Anda harus berperilaku baik di tempat umum," tambah pernyataan itu.

Sementara itu, Kedutaan Italia di Bangkok meminta rakyatnya yang berkunjung ke Thailand agar menjaga sentimen berita kemangkatan Bhumipol.

Pemerintah Thailand masih belum mengumumkan larangan operasi pusat hiburan tetapi langkah itu diperkirakan dilaksanakan pada setiap saat selama masa berkabung.

Penjualan dan konsumsi alkohol juga dilarang untuk waktu yang singkat, seperti yang sering terjadi untuk acara-acara keagamaan dan memorial lainnya di Thailand. Namun, pusat perbelanjaan besar, tempat wisata dan pantai akan tetap terbuka untuk saat ini.

Selama waktu sensitif ini, sebagai tanda hormat, turis harus mengenakan pakaian hitam atau berwarna gelap, yang meliputi bahu dan di bawah lutut, dan tetap sensitif terhadap kesedihan yang sangat nyata dari rakyat Thailand.

Selain itu, disarankan untuk menahan diri dari memasuki diskusi politik atau membuat komentar tentang keluarga kerajaan atau situasi saat ini.

Hukum Thailand yang melindungi kedaulatan keluarga kerajaan merupakan aturan paling ketat di dunia.

Artikel 112 terkait kode kriminal menyebut, setiap individu yang "memfitnah, menghina atau mengancam raja, permaisuri, waris dan generasi keluarga kerajaan" akan dihukum penjara hingga 15 tahun.

Hukum tersebut turut berlaku untuk warga asing yang melakukan kesalahan itu.

TELEGRAPH | YON DEMA



Baca:
Ada Demo, Besok Umat Katolik Diimbau Tak ke Katedral
Posisi Gading Marten di Inbox Digantikan Irfan Hakim, Ini Kata Temannya
Soal Penistaan Agama Berlanjut ke Ranah Hukum, Ini Kata Ahok

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

6 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

2 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

7 hari lalu

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

7 hari lalu

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.

Baca Selengkapnya