Tentara Irak membawa senjata RPG usai pertempuran melawan ISIS di Shirqat, Irak, 22 September 2016. Keberhasilan tentara Irak mengalahkan ISIS di Shiqrat menjadi batu pijakan untuk merebut kembali Mosul dari ISIS. REUTERS/Stringer
TEMPO.CO, Irak - Menggunakan pesawat tanpa awak atau drone merupakan cara baru ISIS untuk membunuh. Dilansir CNN, Kamis, 13 Oktober 2016, drone tersebut menewaskan dua personel militer Prancis di Mosul utara dan dua tentara Peshmerga, kelompok militer Kurdi.
Seorang perwira senior Peshmerga menjelaskan, kelompok teror menyerang satu pos pertahanan di Kurdi pada 2 Oktober 2016 menggunakan drone dengan membawa semacam bahan peledak. Drone yang digunakan adalah model yang murah dan dijual bebas di pasaran.
Juru bicara koalisi pimpinan Amerika Serikat melawan ISIS, Kolonel John Dorrian, mengatakan ISIS telah menggunakan drone pada masa lalu. “Kami telah melihat beberapa laporan tentang penggunaan drone oleh ISIS. Mereka menggunakan kemampuan ini untuk mengantarkan bahan peledak. Ini bentuk ancaman yang tidak baru," ucap Dorrian kepada wartawan, Rabu, 12 Oktober 2016.
Belum jelas apakah pesawat tersebut diledakkan melalui kendali jarak jauh atau membawa bom waktu. Dorrian menuturkan drone ini meledak setelah pasukan lokal mengambilnya untuk diperiksa. Mereka kini mengembangkan teknologi untuk mengantisipasi serangan serupa.
Dorrian mengatakan sistem yang disebut drone defender mampu mendeteksi, mengidentifikasi, melacak, dan mengalahkan ancaman sebuah drone. "Kami tidak akan membiarkan musuh mengembangkan kemampuan yang mengancam pasukan kami dan meninggalkan ancaman yang belum terselesaikan," ucap Dorrian.
Ledakan drone mematikan terjadi sekitar 30 kilometer utara Mosul, benteng paling penting ISIS di Irak. Pasukan internasional sedang merencanakan misi merebut kembali Mosul. Tapi ketegangan antara Turki dan Irak bisa merusak pertempuran melawan ISIS.
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
6 hari lalu
Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
10 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.