Ancaman Badai Matthew di AS, Satu Juta Orang Diungsikan

Reporter

Rabu, 5 Oktober 2016 17:32 WIB

Seorang warga melintasi banjir yang diakibatkan Badai Matthew di Cite-Soleil, Port-au-Prince, Haiti, 4 Oktober 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Florida - Lebih dari satu juta orang telah diperintahkan untuk dievakuasi dari pesisir pantai timur Amerika Serikat terkait ancaman badai Matthew. Badai disertai angin berkecepatan 232 km perjam yang membawa hujan lebat di Haiti dan Republik Dominika tersebut telah menewaskan setidaknya lima orang di Haiti dan tengah menuju Amerika Serikat.

Dikutip dari Mirror, Selasa, 5 Oktober 2016, Gubernur negara bagian Carolina Selatan, Nikki Haley, meminta warganya untuk menjauh setidaknya 160 km dari pantai. Pusat Badai Nasional AS mengatakan badai yang menerjang Haiti pada Selasa lalu tersebut membawa angin dahsyat, hujan lebat beserta gelombang besar.

Badai tersebut diperkirakan akan menyapu wilayah kota-kota pesisir di Florida, Carolina Utara, Carolina Selatan dan diperkirakan mencapai bagian tenggara Florida pada Kamis, 6 Oktober 2016.

Pemerintah negara bagian Florida, Carolina Selatan, dan Georgia telah mengeluarkan pernyataan darurat di mana hal ini juga berarti upaya evakuasi dan tempat penampungan juga tengah dipersiapkan. Sementara Angkatan Laut Amerika Serikat juga telah mengirimkan kapal induk USS George Washington sebagai bantuan di wilayah tersebut.

Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama, yang dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke Florida pada hari Rabu ini pun terpaksa membatalkan agendanya.

Badai tersebut berpusat di selatan 88 km dari bagian ujung timur Kuba dan bergerak ke arah utara dengan kecepatan 16 km per jam. Badai Matthew pernah menghancurkan kota pelabuhan Haiti, Les Cayes, sebanyak dua kali. Wakil walikota Marie Claudette Regis Delerme, mengatakan situasi di Les Cayes sangat kacau. Kota tersebut banjir dan banyak rumah warga yang rusak.

Saat badai Matthew menghantam Haiti, puluhan ribu orang masih tinggal dalam tenda-tenda pengungsian serta tempat tinggal sementara akibat gempa hebat yang melanda Haiti pada 2010 lalu.

MIRROR | DENIS RIANTIZA | YY




Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya