Pemimpin Oposisi Irak Tolak Campur Tangan AS Pasca Perang

Reporter

Editor

Rabu, 6 Agustus 2003 10:00 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemimpin oposisi Irak yang sedang dalam pengasingan, Adnan Pachachi, menolak rencana militer Amerika Serikat (AS) pasca perang untuk membangun pemerintahan dengan bantuan militer AS. Adnan Pachachi, mengatakan, Sabtu (29/3), pemerintahan transisi di bawah pengawasan PBB segera disiapkan. Dia juga mengatakan, pemerintahan militer AS tidak akan diterima. Ucapannya itu disambut tepuk tangan sekitar 300 orang pihak oposisi yang berada dalam pengasingan dalam pertemuan di Hotel London. Pertemuan kelompok Rakyat Irak Independen untuk Demokrasi dibuka Sabtu (29/3) pagi. Acara itu dihadiri oleh partisipan dari berbagai dunia, sebagian besar dari AS, termasuk kelompok Syiah dan Suni serta suku Kurdi. Kelompok itu terutama terdiri dari figur beraliran liberal dan independen. Dalam pertemuan itu tampak hadir dua orang berpengaruh dalam kelompok Syiah, Mohamed Bahr al Ulum dan Hussein al Sadr. Kelompok itu juga diidentifikasi berbeda dengan oposisi yang didukung oleh AS, yang terdiri dari enam kelompok termasuk, Kongres Nasional Rakyat Irak (Iraqi National Congress-INC) pimpinan Ahmed Chalabi dan dua partai yang mewakili suku Kurdi. "Kami ingin PBB membantu kami dalam masa pemerintahan transisi di Irak," kata Pachachi, mantan menteri luar negeri yang berusia 80 tahun. Pria yang pernah menjadi duta besar Irak untuk PBB itu mengatakan bahwa banyak ide-ide AS dengan dirinya tentang Irak dan Timur Tengah tidak sejalan. Dia meninggalkan negerinya pada tahun 1968. Amerika Serikat menolak campur tangan PBB dalam pemerintahan di Irak pasca perang. Amerika berencana menjalankan pemerintahan dengan bantuan militer Amerika sebelum menyerahkannya pada pihak yang bersahabat dengan Amerika. Pachachi saat ini hidup di Uni Emirat Arab, dan kali ini tampaknya mendapat dukungan dari negara tersebut dan beberapa negara Arab lainnya di Teluk. Pachachi mengatakan ingin membentuk pemerintahann sementara dengan kekuasaan legislatif dan ekeskutif yang baik. Dalam dua tahun harus ada pemilihan umum di bawah pengawasan organisasi internasional. "Rakyat Irak harus ikut menentukan masa depannya. Pemerintahan transisi yang akan dibentuk terdiri dari para teknokrat yang memiliki kompetensi dan menghindari sentimen politik, etnis dan religius,"katanya dengan bahasa Arab. "Kita rakyat Irak yang independen, demokratis dan liberal," kata Pacachi. Dia juga mengutuk rezim Irak di bawah Saddam Hussein yang kriminal dan korup, serta menekan rakyat Irak dan membatasi kebebasan setelah merebut kekuasaan secara ilegal. Dalam deklarasi yang dibacakan sebelumnya dikatakan, "Pemerintahan transisi akan melakukan negosiasi segera dengan PBB untuk meraih kemerdekaan penuh rakyat Irak atas tanah dan sumber alamnya, menolak dan melawan segala kemungkinan pendudukan Irak oleh pihak asing." (AFP/ Yophiandi)

Berita terkait

5 Serba-serbi Pelaksanaan UTBK SNBT 2024

7 menit lalu

5 Serba-serbi Pelaksanaan UTBK SNBT 2024

Seleksi UTBK SNBT 2024 gelombang 1 sudah dimulai sejak Selasa, 30 April kemarin. Sederet kejadian turut meramaikan momen seleksi ujian tulis secara nasional itu.

Baca Selengkapnya

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

11 menit lalu

Kontrak Freeport Diperpanjang hingga 2061, Bahlil: Kita Kembalikan Milik Orang Indonesia

Pemerintah bakal memperpanjang kontrak PT Freeport hingga 2061. Menteri Bahlil Lahadalia klaim Freeport sudah jadi perusahaan milik Indonesia.

Baca Selengkapnya

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

13 menit lalu

Delegasi World Water Forum Akan Ditunjukkan Ritual Cara Bali Memuliakan Air

Pemerintah Provinsi Bali akan mengenalkan kearifan lokal Segara Kerthi dan Tumpek Uye kepada delegasi World Water Forum ke-10

Baca Selengkapnya

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

20 menit lalu

3 Fakta Cut Nyak Dhien di Sumedang, Mengajar Agama dan Disebut Ibu Suci

Cut Nyak Dhien sangat dihormati masyarakat Sumedang dan dijuluki ibu perbu atau ibu suci. Ia dimakamkan di tempat terhormat bangsawan Sumedang.

Baca Selengkapnya

Jejak Kontroversi Wasit Majed Mohammed Al Shamrani yang Bakal Pimpin Laga Timnas Indonesia U-23 Lawan Irak

24 menit lalu

Jejak Kontroversi Wasit Majed Mohammed Al Shamrani yang Bakal Pimpin Laga Timnas Indonesia U-23 Lawan Irak

Simak rekam jejak wasit Majed Mohammed Al Shamrani yang akan memimpin laga timnas Indonesia U-23 vs Irak U-23 pada Kamis malam ini.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

24 menit lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

26 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

27 menit lalu

Hardiknas, Mahasiswa UGM Demo Tolak UKT yang Memberatkan

Peringatan Hari Pendidikan Nasional atau Hardiknas di Yogyakarta turut diwarnai aksi kalangan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) di Balairung UGM Kamis 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

30 menit lalu

PTUN Minta PDIP Perbaiki Gugatan terhadap KPU

PDIP mengajukan gugatan ke PTUN karena menganggap KPU melakukan perbuatan melawan hukum.

Baca Selengkapnya

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

32 menit lalu

Jerome Polin Luluskan Permintaan, Unggah Foto Dukung Irak Melawan Timnas U-23

Jerome Polin meluluskan permintaan netizen untuk memberikan dukungan kepada Irak agar Timnas U-23 menang lantaran dianggap pembawa sial.

Baca Selengkapnya