Inggris Incar Markas Partai Baath di Basra

Reporter

Editor

Rabu, 6 Agustus 2003 09:56 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pasukan Inggris berhasil mengepung Basra, Sabtu (29/3). Mereka memiliki target untuk menaklukkan markas Partai Baath, partai berkuasa di Irak saat ini. Namun, mereka menyatakan tidak terburu-buru menyerbu kota terbesar kedua itu. "Penyerangan ke markas partai Baath di Basra adalah target utama kami saat ini,"ujar Kolonel Chris Vernon di Kuwait. Vernon mengatakan, seorang pejabat senior Partai Baath saat ini sedang ditawan di Inggris dan sedang diinterogasi. Sementara itu, lanjutnya, markas besar partai itu di Basra tidak lama lagi akan "habis". Anggota pasukan Skotlandia, Resimen "Black Watch" telah menghancurkan dua patung di dalam Basra, Sabtu (29/3). Patung itu merupakan representasi Saddam Hussein. "Mereka menerobos masuk dan menghancurkan dua patung. Mereka bisa keluar masuk dengan leluasa,"kata Chris. Operasi semacam itu dirancang untuk memberikan efek psikologis kepada partai berkuasa di Irak itu. Operasi itu juga untuk menunjukkan pihak Inggris mampu keluar masuk Basra dengan bebas, tanpa halangan apapun.Vernon mengatakan, radio dan televisi di Basra tidak lagi beroperasi. Anggota Partai Baath saat ini, katanya, "Melakukan hubungan komunikasi dengan telepon, dan kami sedang merencanakan untuk menghancurkan pusat komunikasi itu." Namun, dia menekankan bahwa menguasai Basra tidak akan dilakukan secara tergesa-gesa. "Ini operasi militer. Kami akan lakukan menurut waktu dan rencana yang kami tentukan," ujar Chris Vernon lagi. Pasukan Inggris sebelumnya membantu penduduk Basra yang akan meninggalkan wilayahnya. Saat akan meninggalkan daerahnya tersebut, penduduk itu ditembaki oleh tentara Irak dan ditolong oleh pasukan Inggris. Ketika ditanyakan mengenai situasi kemanusiaan di dalam kota, Vernon menyatakan kehidupan tampak buruk untuk beberapa waktu sampai upaya menggulingkan Saddam berhasil. Namun dia menegaskan, penanganan krisis kemanusiaan sudah dibicarakan. "Air berfungsi dengan baik dan tersedia sebanyak 40 persen kapasitasnya. Persediaan makanan hingga satu bulan ke depan atau lebih. Krisis kemanusiaan belum terbukti saat ini. Kami berusaha memperbaiki kehidupan mereka secepat mungkin," ujar Vernon lagi. Dia menolak mengatakan berapa banyak milisi Irak yang tewas atau ditawan dalam pengepungan di Basra. Namun dia menambahkan, saat ini ada 3,000 tawanan perang di Umm Qasr, kota pelabuhan terdekat yang direbut pasukan Inggris awal minggu ini. (AFP/Yophiandi)

Berita terkait

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

3 menit lalu

MK Tunda Pemeriksaan Delapan Sengketa Pileg 2024 di Papua Tengah

Papua Tengah menjadi wilayah dengan jumlah sengketa Pileg 2024 terbanyak di MK, dengan total 26 perkara.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

5 menit lalu

Top 3 Tekno: Bibit Siklon 91P, Besaran UKT Kedokteran, Mengaktifkan Kartu Telkomsel Mati

Topik tentang kota-kota besar diprakirakan hujan akibat tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon 91P menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno.

Baca Selengkapnya

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

8 menit lalu

Turis India ke Maladewa Turun 42 Persen gegara Aksi Boikot

India adalah pangsa pasar pariwisata terbesar Maladewa pada 2023, dengan lebih dari 11 persen dari 1,8 juta kunjungan wisatawan

Baca Selengkapnya

Borussia Dortmund Kalahkan PSG untuk Rebut Tiket Final Liga Champions, Mats Hummels Jadi Pemain Terbaik dan Torehkan Rekor

10 menit lalu

Borussia Dortmund Kalahkan PSG untuk Rebut Tiket Final Liga Champions, Mats Hummels Jadi Pemain Terbaik dan Torehkan Rekor

Mats Hummels menjadi pahlawan saat Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024 dengan menyingkirkan PSG.

Baca Selengkapnya

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

16 menit lalu

Survei Klaim Ponsel Oppo Paling Diminati di Indonesia Awal Tahun Ini, Berkat Oppo Reno 11 5G

Ponsel Oppo meraih 17,99 persen dan menyabet posisi pertama sebagai merek paling diminati masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

UTBK Gelombang Pertama Selesai, Panitia Pusat: Isu Kecurangan Tidak Ada Lagi

18 menit lalu

UTBK Gelombang Pertama Selesai, Panitia Pusat: Isu Kecurangan Tidak Ada Lagi

Rina Indiastuti mengatakan, secara keseluruhan pelaksanaan tes di setiap Pusat UTBK perguruan tinggi negeri berjalan dengan lancar dan baik

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

22 menit lalu

Terpopuler Bisnis: Tanggapan Jokowi Atas Fenomena Pabrik Tutup, Cerita Pengguna Starlink hingga Viral Pajak Rp9 Juta

Presiden Joko Widodo atau Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

23 menit lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Guinea pada 9 Mei, Menpora Dito Ariotedjo: Garuda Muda Kompak Seperti Keluarga

28 menit lalu

Timnas U-23 Indonesia Hadapi Guinea pada 9 Mei, Menpora Dito Ariotedjo: Garuda Muda Kompak Seperti Keluarga

Menpora Dito Ariotedjo menyatakan para pemain Timnas U-23 Indonesia kompak dan sudah seperti keluarga menjelang laga melawan Guinea.

Baca Selengkapnya

Kekurangan Energi Terbarukan

33 menit lalu

Kekurangan Energi Terbarukan

Dampak negatif dari sang bukan energi terbarukan mengganggu keseimbangan hidup, seperti merusak kualitas air, punahnya beberapa spesies.

Baca Selengkapnya