Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull (kiri) dan Perdana Menteri Selandia Baru, John Key membawa bunga tanda bela sungkawa bagi korban serangan teroris di Paris, Prancis, 29 November 2015. 150 pemimpin dunia menghadiri konferensi perubahan iklim meski kekhawatiran keamanan mengancam. REUTERS/Gonzalo Fuentes
TEMPO.CO, Melbourne - Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengecam keputusan anggota parlemen Australia mengunjungi Irak sebagai tindakan sangat bodoh. Hal itu disampaikan Turnbull pada Jumat, 30 September 2016, menanggapi lawatan Wyatt Roy, anggota parlemen termuda, ke Irak.
Turnbull mengatakan Roy juga melakukan perjalanan tidak resmi termasuk mengunjungi kawasan Kurdi di Irak yang saat ini bertempur melawan kelompok bersenjata Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
Namun Turnbull menepis isu yang menyebutkan selama Roy berkunjung ke Irak dia mendapatkan serangan dari ISIS. "Isu tersebut salah. Namun berbahaya dan sangat bodoh," kata Turnbull kepada stasiun radio Melbourne 3AW sebagaimana dikutip tabloid Sydney, Daily Telegraph.
"Saya kecewa dengan Wyatt, dia seharusnya tidak ke sana. Dia tahu bahwa pejabat berwenang Australia telah mengeluarkan pelarangan perjalanan ke Irak. Dia menempatkan dirinya pada risiko berbahaya."
Turnbull menjelaskan, dia tidak peduli dengan rencana Roy, tapi kementerian luar negeri tetap akan memberikan perhatian terhadap perjalanannya ke sana, serta mengeluarkan pelarangan bagi siapa pun mengunjungi Irak dan mencegah warganya bergabung dengan militan di sana.