Dentsu Akui Lakukan Kecurangan ke Klien Sejak 2012  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 27 September 2016 13:48 WIB

Logo Dentsu Jepang. dentsu.com

TEMPO.CO, Tokyo - Perusahaan yang bergerak di bidang advertising, Dentsu Inc, mengaku telah meminta tagihan lebih terhadap klien dan sengaja menipu mereka. Hal ini terungkap setelah sebuah badan investigasi menunjukkan praktek Dentsu yang telah berlangsung setidaknya empat tahun.

Praktek penipuan tersebut terkait dengan cara perusahaan menempatkan bisnis online terhadap klien. Pada 23 September lalu, perusahaan yang berbasis di Tokyo itu mengaku bahwa sejauh ini telah mengidentifikasi 633 kasus permintaan tagihan yang berlebihan dan jumlah angka kecurangan itu telah mencapai sekitar 230 juta yen atau setara US$ 2,3 juta dan melibatkan 111 pelanggan atau pengiklan. Skandal tersebut terungkap berawal dari keluhan perusahaan otomotif, Toyota Motor Corp, pada Juli lalu.

Menurut Dentsu, Toyota, salah satu klien utama, mencoba untuk mengukur efektivitas iklan online pada Juli dan menemukan sejumlah kejanggalan. Toyota kemudian melaporkannya kepada Dentsu. Dentsu menanggapinya dengan mengatakan akan berencana melakukan negosiasi dengan para pengiklan untuk mengembalikan uang yang telah mereka bayarkan.

Skala aktivitas penipuan yang melibatkan layanan iklan digital itu bisa jauh lebih buruk daripada yang diungkapkan perusahaan yang menangani sekitar 200 ribu iklan Internet atas nama 1.810 klien itu.

Dalam hal penipuan yang dilakukan Dentsu, skandal tersebut berpusat pada kontrak mereka dengan klien dengan cara mempromosikan perusahaan mereka pada situs web dan aplikasi telepon pintar. Kedua perusahaan induk serta anak perusahaan Dentsu terlibat dalam praktek-praktek kecurangan pada periode November 2012 hingga Agustus 2016, berdasarkan data yang telah dikonfirmasi kebenarannya.

Praktek lainnya, Dentsu juga terlibat mem-posting iklan selama periode yang berbeda dari yang dipasang pengiklan. Selain itu, karyawan Dentsu dan anak perusahaannya juga menyerahkan laporan palsu kepada pengiklan dalam hal iklan yang ditunjukkan tentang berapa orang yang membuka laman dan hal-hal lainnya.

Dentsu membantu para pengiklan memberikan saran tentang situs online yang cocok, durasi pertunjukan, dan bagaimana cara mencapai target penonton yang diusulkan, untuk siapa iklan itu ditujukan, dan faktor usia. Pengiklan kemudian dapat menilai apakah iklan yang Dentsu buat dapat berhasil dengan hanya melihat banyaknya orang yang mengunjungi sistem tersebut (page views).

Tak seperti iklan untuk koran dan televisi yang biaya dan kondisi lainnya ditentukan dimuka, Dentsu mengamankan ruang untuk iklan Internet melalui proses penawaran dan memutuskan berapa harga yang mereka patok. Menurut Dentsu, memasang iklan melalui online lebih rumit daripada yang dilakukan perusahaan iklan di koran ataupun televisi.

Atas tindak penipuan ini, Dentsu menyalahkan adanya kekurangan tenaga kerja pada distribusi pada divisi yang bertanggung jawab atas kejadian penipuan tersebut.

"Kami harus datang untuk mengatasi situasi dengan cara meningkatkan jumlah staf di divisi mereka," kata Shoichi Nakamoto, Wakil Presiden Senior Eksekutif Dentsu.

Nakamoto melanjutkan, "Kami berpikir bahwa itu adalah masalah manajemen dan bukan dari satu individu tertentu,” ucap Nakamoto, seperti dilansir dari Asahi.com, Selasa, 27 September 2016.

ASAHI.COM | DESTRIANITA

Berita terkait

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

24 Juni 2023

KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta

KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.

Baca Selengkapnya

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

25 Mei 2019

Piala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria

Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

27 Oktober 2017

Jokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat

Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.

Baca Selengkapnya

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

16 Juli 2017

Jadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan

Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.

Baca Selengkapnya

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

11 Juli 2017

Ajaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan

Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.

Baca Selengkapnya

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

29 Mei 2017

Perang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara

Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

20 Mei 2017

Pulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia

UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia

Baca Selengkapnya

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

19 Mei 2017

Kabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito

Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.

Baca Selengkapnya

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

18 Mei 2017

Demi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan  

Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

12 Mei 2017

Pertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang  

Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia

Baca Selengkapnya