Senator Pengeritik Presiden Duterte Disuap Pengedar Narkoba?

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 22 September 2016 16:30 WIB

Rodrigo "Digong" Duterte. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila - Senator Filipina, Leila De Lima, yang selama ini gencar melancarkan serangan terhadap kebijakan pemberantasan narkoba Presiden Rodrigo Duterte, dituduh melakukan tindak korupsi semasa menjabat sebagai Menteri Kehakiman.

Tudingan ini terungkap lewat pengakuan seorang narapidana dalam sidang Kongres Filipina, Selasa 20 September 2016. Pengakuan itu menjadi pukulan telak bagi De Lima yang tengah melakukan penyelidikan perang narkoba di negaranya.

Herbert Colangco, narapidana kasus perampokan bank, mengatakan dia pernah menyuap De Lima sebesar 3 juta peso (Rp 825,5 juta) per bulan sejak 2013. Uang itu untuk memuluskan bisnis ilegal di dalam penjara dengan keamanan maksimum, New Bilibid Prison (NBP).

Colangco yang dibekuk pada 2009 setelah melakukan serangkaian perampokan bank, menjalankan bisnis dalam penjara seperti menjual narkoba, senjata api, minuman keras, televisi, alat bantu seks dan pornografi. Berkat usaha itu dia bisa hidup mewah di dalam penjara, bahkan dia merekam album musik lengkap dengan video klip.

Kehidupan mewah Colangco terjadi saat De Lima menjabat sebagai Menteri Kehakiman. Kritikus Presiden Duterte itu juga dituding menerima suap dari pengedar narkoba lain di penjara.

"Saya mengubah penjara keamanan maksimum menjadi seperti kawasan Roxas Boulevard. Saya memesan barang dari luar dengan harga normal dan menjual kembali dengan harga yang tinggi," ujar Colangco.

Bahkan Colangco mengaku dia mengelola hotel di dalam penjara dengan menawarkan fasilitas mewah seperti AC dan kamar mandi di dalam kompleks keamanan maksimum.

Colangco mengklaim De Lima, melalui ajudan dan kurirnya, menerima jutaan pesso uang suap dari perdagangan narkoba. Dia bahkan menuding Senator De Lima mengumpulkan uang dari peredaran narkoba dalam penjara untuk dana kampanye dalam pemilu Mei 2016 lalu.

Tudingan Colangco diperkuat kesaksian seorang bekas polisi yang dipenjara sejak 2004. Polisi yang tak disebutkan identitasnya itu mengatakan peredaran narkoba dalam penjara sangat bebas dan besar pada masa De Lima menjabat Menteri Kehakiman.

Pengakuan itu dibuat sehari setelah senator memilih menyingkirkan De Lima sebagai ketua komite penyelidikan perang terhadap narkoba, kampanye yang dikutuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kelompok hak asasi manusia.

CNN | INQUIRER | RAPPLER | YON DEMA

Berita terkait

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

21 jam lalu

Polres Metro Jakarta Barat Sita 5,1 Kilogram Narkoba Jenis Sabu Sejak Maret-April 2024

Dari total sabu yang berhasil diamankan, Polres Metro Jakarta Barat berhasil menyelamatkan sebanyak 51.480 jiwa dari dampak buruk narkoba.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

1 hari lalu

Bareskrim Polri Bongkar Pabrik Narkoba di Bali, 3 WNA Ditangkap

Polisi kembali membongkar pabrik narkoba.

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

2 hari lalu

Polisi Masih Buru Penyuplai Narkoba Rio Reifan

Polisi telah memasukkan BB penyuplai narkoba ke Rio Reifan sebagai DPO.

Baca Selengkapnya

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

2 hari lalu

Rio Reifan Tidak Dapat Rehabilitasi karena Terjerat Kasus Narkoba 5 Kali

Polisi tak akan melepas Rio Reifan untuk menjalani rehabilitasi karena sudah lima kali terjerat kasus narkoba.

Baca Selengkapnya

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

3 hari lalu

Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta

GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.

Baca Selengkapnya

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

3 hari lalu

Polisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto

Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.

Baca Selengkapnya

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

4 hari lalu

Bahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat

Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

6 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

6 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

6 hari lalu

Polres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen

Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.

Baca Selengkapnya