Bush Minta Tambahan US$ 74,4 miliar Untuk Perang

Reporter

Editor

Selasa, 5 Agustus 2003 18:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Geoge W. Bush akan mengajukan usulan dana bagi perang di Irak. Hal itu dilakukan Bush secara formal di hadapan Kongres Amerika Serikat. Bush meminta Kongres agar secepatnya bisa menyetujui pencairan dana pertama bagi dana keseluruhan perang di Irak sebesar US$ 74,7 miliar. Dana itu, rencananya akan digunakan untuk perang dan perbaikan kondisi Irak setelah perang. "Dana tersebut merupakan dukungan bagi kemenangan perang dan mengamankan perdamaian setelah perang selesai,"ujarnya seperti dikutip pejabat di Pentagon setelah pertemuan untuk kalkulasi perang yang sedang berlangsung. Gedung Putih mengatakan, sejumlah US$ 62,6 miliar akan membantu sejumlah besar pasukan yang ditempatkan di kawasan Teluk, untuk bahan bakar kendaraan perang dan amunisi persenjataan teknologi tinggi guna penyerangan beruntun ke Irak. Dana sebesar US$ 4,24 miliar lagi akan digunakan untuk keperluan program antiteroris di dalam negeri Amerika Serikat. Sementara sejumlah US$ 5 milar sebgai bantuan bagi sekutu Amerika dan US$ 2,4 miliar lagi akan menjadi dana kemanusiaan bagi perbaikan kondisi Irak pasca perang. Sementara itu, di Teluk masih terdapat 250.000 pasukan Amerika dan 45.000 pasukan Inggris dengan didukung pasukan Australia dan Polandia yang jumlahnya sangat kecil. Dengan perhitungan pengeluaran tersebut, Bush berharap para pembuat keputusan akan meluluskan bagi dana darurat pada 11 April 2003. Ayah Geoge Walker Bush, mantan Presiden George Bush menyatakan prediksinya, dengan kondisi saat ini, penyelesaian perang, proses stabilisasi di Irak hingga penarikan pasukan akan berlaku dalam enam bulan ke depan. Namun, Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Donald Rumsfeld tidak berani memastikan kapan serangan yang disebut "Opreasi Pembebasan Irak" akan berakhir. "Kita tidak bisa mengatakan kapan berakhir atau seberapa lama lagi. Kita tidak akan pernah tahu dan memang tidak bisa diramalkan,"ujarnya di Pentagon. Begitu juga dengan biaya yang harus dikeluarkan akibat perang ini. Rumsfeld menyatakan, "Bicara kebenaran, kita tidak akan tahu berapa biaya perang ini. Anda tidak bisa memprediksinya, itu memang tidak mungkin dilakukan,"ujarnya lagi. Rumsfeld menambahkan, bila masa perang sudah bisa ditentukan, maka bisa dipastikan berapa biaya yang akan keluar untuk perang itu. Beberapa analis ekonomi, seperti William Nordhaus dari Universitas Yale memperkirakan, bila perang berlangsung singkat maka biaya yang keluar sekitar US$ 120 miliar, dan US$ 1,6 triliun untuk membangun kembali selama 10 tahun. Taxpayer for Common Sense, sebuah LSM yang menjadi pengawas untuk dana nasional memperkirakan biaya perang dan pembangunan kembali Irak akan menghabiskan lebih dari US$ 110 miliar tahun ini dan lebih dari US$ 550 miliar untuk 10 tahun mendatang. Yophiandi --- TNR

Berita terkait

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

2 menit lalu

Mabes Polri Diduga Impor Belasan Alat Sadap, Pengamat Sebut Pengadaannya Harus Transparan

Pengamat kepolian mengatakan alat sadap tidak termasuk teknologi alutsista sehingga pengadaanya harus transparan dan terbuka ke publik.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

9 menit lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

24 menit lalu

Hasil Liga Champions: Borussia Dortmund Lolos ke Babak Final, Singkirkan PSG dengan Agregat 2-0

Borussia Dortmund lolos ke final Liga Champions 2023/2024. Mereka menang 1-0 di markas PSG, Rabu dinihari, 8 Mei 2024, dan melaju dengan agregat 2-0.

Baca Selengkapnya

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

1 jam lalu

Tinggalkan Gedung KPK Usai Diperiksa 9 Jam, Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Berstatus Tersangka Investasi Fiktif

KPK memeriksa Dirut PT Taspen Antonius Kosasih dalam kasus dugaan investasi fiktif. Ada beberapa tersangka lain dalam kasus ini.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

3 jam lalu

Tanah Longsor di Kota Padang, Dua Warga Dilaporkan Hilang Tertimbun

Tanah longsor terjadi di Padang Sumatera Barat akibat hujan deras mengguyur kota itu sejak Selasa siang. Akses jalan menuju Solok terputus.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

4 jam lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

4 jam lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

5 jam lalu

Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Setelah 2 Kali Mangkir, Penyidik KPK Sempat Cek ke Rumah Sakit

KPK akhirnya menahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor setelah dua kali mangkir dari pemeriksaan. Tidak dilakukan jemput paksa.

Baca Selengkapnya

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

5 jam lalu

Lee Do Hyun Sebut Nama Lim Ji Yeon di Pidato Baeksang, Netizen Heboh

Pidato pendek yang dibacakan Lee Do Hyun langsung mendapat respons dari banyak pihak yang dinilai menunjukkan bucin ugal-ugalan ke Lim Ji Yeon.

Baca Selengkapnya