Pilot Salah Tekan, AirAsia ke Kuala Lumpur Jadi ke Melbourne  

Reporter

Kamis, 8 September 2016 07:00 WIB

Ilustrasi maskapay AirAsia. theguardian.com

TEMPO.CO, Jakarta - Biro Keselamatan Transportasi Australian (ATSB) menemukan kesalahan pilot AirAsia ketika memasukkan titik koordinat ke dalam sistem navigasi internal. Akibatnya, pesawat yang seharusnya mendarat di Kuala Lumpur terpaksa mendarat darurat di Melbourne.

Temuan ATSB disampaikan ke publik pada Rabu, 7 September 2016. Lembaga ini melakukan investigasi terhadap Airbus A330 yang meninggalkan Bandara Internasional Sydney pada pukul 11.55, 10 Maret 2015.

Pesawat itu dijadwalkan tiba di Kuala Lumpur sembilan jam kemudian. Karena kesalahan entri data dari kru ditambah cuaca buruk di Sydney, terpaksa pesawat itu mendarat di Melbourne pada pukul 02.00. Bandara Melbourne berjarak 722 kilometer dari Sydney, sedangkan Kuala Lumpur berjarak 6.611 km.

Laporan ATSB menyebutkan masalah bermula ketika pelindung telinga pilot rusak sehingga harus melakukan segala sesuatu secara manual. Termasuk menukar cek pre-flight mereka.

Biasanya, kapten akan melakukan pemeriksaan eksternal dari pesawat, sedangkan kopilot akan tetap tinggal di kokpit dan menyelesaikan tugas-tugas lain, seperti posisi inisialisasi dan prosedur keselarasan.

Namun, saat itu, pelindung telinga pilot utama rusak jadi dia juga tetap di kokpit. Termasuk memasukkan titik koordinat saat itu dari gerbang keberangkatan ke dalam sistem navigasi internal pesawat.

Laporan itu menyebutkan bahwa kapten memasukkannya secara manual dengan membaca kode yang disampaikan dari luar jendela kokpit ke dalam sistem. Hasil analisis kemudian menunjukkan kesalahan entri data.

Seharusnya dia memasukkan 151°9,8 Bujur Timur atau 15.109,8 dalam sistem. Namun yang dimasukkannya adalah 15°19,8' Bujur Timur atau 01.519,8.

"Ini merupakan kesalahan posisional lebih dari 11 ribu km sehingga mempengaruhi sistem navigasi pesawat dan beberapa peringatan sistem," demikian laporan ATSB, seperti dilansirGuardian pada 7 September 2016.

Dua pilot tersebut tidak menyadari bahwa mereka memasukkan tujuan yang salah dan terus melanjutkan penerbangan meskipun terdapat beberapa peringatan. Karena beberapa kesalahan teknis, keduanya mengabaikan pesan yang ditampilkan pada komputer pesawat tersebut.

Mereka baru menyadarinya setelah berada pada ketinggian 410 kaki. Keduanya mencoba untuk memperbaiki sistem, tapi tidak bisa.

Mereka kemudian meminta kembali mendarat di Sydney. Namun badan kontrol lalu lintas udara menolaknya karena cuaca buruk dan mengatakan kepada mereka untuk tetap mendarat di Melbourne.

Pesawat tersebut tertahan selama tiga jam di Melbourne untuk memperbaiki masalah sebelum diizinkan berangkat ke Kuala Lumpur dan terlambat enam jam dari waktu tiba seharusnya.

Dalam laporan tersebut, ATSB, menyatakan bahwa kesalahan itu dapat dimaklumi dan menyarankan AirAsia untuk memperbarui sistem ITS.

GUARDIAN | MALAY ONLINE | YON DEMA


Baca juga:
Heboh Soal Pizza: Inilah 3 Hal Aneh Sekaligus Merisaukan
Elma: Di Pedepokan Gatot, Kami Berhubungan dengan Jin

Berita terkait

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

7 jam lalu

Gerakan Mahasiswa Pro-Palestina Meluas ke Australia dan Prancis

Gejolak demo mahasiswa Pro-Palestina merembet ke Australia dan Prancis, apa yang terjadi?

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

9 jam lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

1 hari lalu

Menyusuri Kota Perth Australia pada Malam Hari, Singgah ke His Majesty's Theatre yang Ikonik

Banyak bar dan pub di Kota Perth buka sampai tengah malam, ramai dikunjungi wisatawan dan warga lokal tapi tertib dan bebas asap rokok.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

1 hari lalu

Mengenal Tanaman Herbal Suku Aborigin Bersama Dale Tilbrook di Perkebunan Anggur Tertua Australia Barat

Salah satu warisan budaya Aborigin adalah pengetahuan tentang tanaman herbal dan penggunaannya dalam pengobatan tradisional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

2 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

2 hari lalu

Berkunjung ke Optus Stadium Perth Australia yang Megah

Optus Stadium Perth bukan hanya tempat untuk acara olahraga, tetapi juga tuan rumah berbagai konser musik, pertunjukan, dan acara khusus lainnya

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

3 hari lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

3 hari lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

4 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

5 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya