Para jamaah calon haji yang menjadi korban terinjak-injak saat berdesakan di jalan menuju tempat pelemparan jumroh tergeletak di tengah jalan di Mina, Arab Saudi, 24 September 2015. Peristiwa tersebut bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Sebelumnya beberapa insiden serupa juga pernah terjadi pada tahun 2006, 1997, 1994, 1990. AP Photo
TEMPO.CO, Teheran - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, kembali mengkritik Arab Saudi terkait dengan penyelenggaraan ibadah haji setelah tahun lalu terjadi peristiwa terinjak-injaknya jemaah haji yang menewaskan ratusan orang.
Dalam kritikan terbarunya, Khamenei juga mengajak negara-negara Islam menyatukan visi guna mengakhiri kontrol Riyadh terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahunan.
"Karena perilaku penindasan penguasa (Arab Saudi) terhadap tamu Allah (peziarah), dunia Islam harus berpikir untuk mengatur ulang manajemen dari Tanah Suci dan isu haji," kata Khamenei, seperti dilansir Reuters pada 5 September 2016.
Khamenei menuding keluarga penguasa Arab Saudi yang merupakan penjaga situs suci Islam telah mempolitisasi ibadah haji serta mengubah diri menjadi setan kecil dan lemah yang gemetar karena takut membahayakan kepentingan setan besar (Amerika Serikat).
Pernyataan tersebut dibuat Khamenei menjelang penyelenggaraan ibadah haji tahunan bulan ini di Mekah, Arab Saudi.
Iran, yang setiap tahun mengirim 60 ribu anggota jemaah haji, tahun ini tidak ikut serta setelah negosiasi antara kedua negara terkait dengan manajemen pengelolaan ibadah haji gagal dan menemui jalan buntu. Ini akan menjadi yang pertama kalinya dalam hampir tiga dekade jemaah asal Iran tidak berpartisipasi.
Reputasi Arab Saudi sebagai penyelenggara ibadah haji rusak oleh bencana 2015 yang menewaskan sekitar 2.300 anggota jemaah haji dari berbagai negara, termasuk sekitar 464 warga Iran.
Iran, yang merupakan saingan utama Arab Saudi di Timur Tengah, menyalahkan Arab Saudi atas peristiwa ini. Negara itu juga mengecam Arab Saudi yang menolak mengizinkan pembentukan komite pencari fakta Islam internasional.
Penyelidikan resmi Arab Saudi belum dipublikasikan. Namun pihak berwenang mengatakan beberapa anggota jamaah telah mengabaikan aturan pengendalian massa. REUTERS | BUSINESS INSIDER | YON DEMA
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
1 hari lalu
Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz
Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
3 hari lalu
Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah
Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.