Nyamuk Aedes aegypti betina disimpan dalam wadah di Biomedical Sciences Institute du Universitas Sao Paulo, Brasil, 18 Januari 2016. Nyamuk Aedes aegypti diduga sebagai vektor untuk menularkan virus Zika yang dapat menyebabkan kerusakan otak pada janin dalam kandungan. AP/Andre Penner
TEMPO.CO, Singapura - Australia, Taiwan, dan Korea Selatan telah mengeluarkan travel warning bagi warganya yang akan bepergian ke Singapura setelah wabah virus zika terinfeksi pada lebih dari 50 orang.
Ketiga negara tersebut mengeluarkan peringatan pada Senin dan Selasa, 29-30 Agustus 2016, di mana menyarankan warganya yang hamil atau yang tengah dalam program kehamilan untuk tidak melakukan perjalanan ke negara di Asia Tenggara itu.
Taiwan yang menaikkan travel warning dari level satu ke level dua tersebut juga menyarankan bahwa wisatawan yang bepergian ke Singapura untuk mengambil tindakan pencegahan terhadap nyamuk.
Korea Selatan menyarankan warganya yang baru kembali dari negeri Singa tersebut harus menghindari kehamilan selama dua bulan. Wisatawan Korea Selatan akan menerima pesan teks terkait dengan peringatan ketika mereka tiba di Singapura.
Langkah ketiga negara tersebut diambil setelah Kementerian Kesehatan (MOH) Singapura mengkonfirmasi bahwa telah terjadi 56 kasus virus zika dari infeksi internal sampai dengan Selasa, 30 Agustus 2016. MOH mengkonfirmasi 41 orang terjangkit pada akhir pekan dengan 34 di antaranya telah pulih.
Mayoritas dari mereka yang terinfeksi zika di Singapura adalah pekerja asing, tapi pemerintah belum mengungkapkan kewarganegaraan mereka.
Sedangkan Malaysia dan Indonesia, tetangga terdekat Singapura, telah meningkatkan upaya perlindungan wabah tersebut, dengan memperkenalkan thermal scanner di bandara dan pos pemeriksaan perbatasan.
Inggris Raya juga telah menyarankan mereka yang sedang hamil atau berencana untuk hamil guna membahas rencana perjalanan mereka ke Singapura dengan penyedia layanan kesehatan masing-masing.