TEMPO.CO, Roma - Gadis 10 tahun berhasil diselamatkan dari reruntuhan bangunan akibat gempa berkekuatan 6,2 skala Richter yang mengguncang Italia bagian tengah pada Rabu, 24 Agustus 2016.

Gadis itu ditemukan selamat tanpa cedera serius setelah terperangkap di bawah puing-puing selama lebih dari 17 jam di Pescara del Tronto, kawasan yang paling parah terkena dampak gempa.

Menurut petugas, setelah berhasil ditarik keluar, gadis itu mengucapkan terima kasih dan menyemangati petugas untuk menemukan korban selamat lain.

Banyak anak-anak lain yang tidak seberuntung gadis itu. Satu keluarga yang terdiri atas empat orang, termasuk dua anak laki-laki masing-masing berusia 8 bulan dan 9 tahun, dimakamkan ketika rumah mereka hancur akibat gempa di dekat Desa Accumoli.

Hingga kini, jumlah korban tewas akibat gempa berkedalaman 10 kilometer dan berpusat di Provinsi Rieti, Italia tengah, itu telah bertambah menjadi 247 orang. Korban diyakini akan bertambah menyusul upaya penyelamatan yang masih terus dilakukan dan laporan puluhan orang yang masih hilang.

Puluhan orang diyakini terjebak di reruntuhan di kota paling parah terkena gempa, yakni Amatrice, Accumoli, dan Pescara del Tronto. Ada ratusan gempa susulan sejak gempa melanda, menghambat upaya bantuan dan merusak bangunan yang sudah tidak stabil.

Lebih dari 4.300 anggota tim penyelamat menggunakan mesin-mesin berat dan tangan kosong. Banyak korban gempa adalah anak-anak. Jumlah korban tewas paling banyak terdapat di Amatrice dengan 190 orang, disusul Arquata dengan 46 korban tewas dan Accumoli dengan 11 orang. Sebanyak 264 lain telah dirawat di rumah sakit.

Gempa mengguncang kawasan Italia tengah pada pukul 03.36 waktu setempat ketika penduduk sedang tidur. Getaran gempa dirasakan hampir di seluruh negara itu, termasuk di Roma, ibu kota Italia.

NEWS.AU | BBC | YON DEMA