Ledakan Bom di Hotel Thailand, 1 Tewas dan Puluhan Terluka

Reporter

Editor

Grace gandhi

Rabu, 24 Agustus 2016 17:44 WIB

Tim medis mengevakuasi korban luka akibat ledakan bom di sebuah resor mewah di distrik Hua Hin, Thailand, 11 Agustus 2016. Belasan korban luka termasuk beberapa turis asing. Dailynews vis REUTERS

TEMPO.CO, Bangkok - Seorang wanita tewas sementara 30 lainnya terluka ketika dua bom meledak di tengah-tengah kota Pattani pada Selasa malam, 23 Agustus 2016.

Kepala Polisi Daerah setempat, Kirati Waeyusoh, mengatakan serangan bom pertama terjadi di tempat parkir di sebuah pusat hiburan pada pukul 23.00 (waktu setempat) dan tidak ada korban sedangkan serangan kedua yang menyebabkan jatuhnya korban terjadi di depan sebuah hotel.

"Ledakan bom kedua terjadi di pintu masuk Hotel Southern View tidak lama setelah kejadian pertama dan telah menyebabkan kebakaran besar. Ledakan disebabkan bom rakitan seberat 100 kg yang dipasang di dalam sebuah mobil," kata Waeyusoh, seperti dikutip dari portal kantor berita Malaysia, Bernama.

Waeyusoh juga mengatakan petugas pemadam kebakaran membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk memadamkan kebakaran yang terjadi susulan dari ledakan bom kedua itu, yang turut menyebabkan kerusakan besar pada tempat-tempat usaha di dekatnya.

Waeyusoh menambahkan polisi masih menyelidiki motif kejadian dan mereka yang bertanggung jawab atas kejadian ledakan bom itu.

The Southern Hotel terletak di daerah populer dengan turis-turis asing. Namun, semua korban, baik yang tewas maupun yang terluka, adalah penduduk lokal.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan, junta militer Thailand menepiskan adanya hubungan antara bom di Pattani tersebut dengan serangkaian bom yang menghantam tujuh provinsi di selatan Thailand awal bulan ini.

Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwan mengesampingkan adanya hubungan antara serangan 11 bom awal bulan ini dengan bom kembar di Pattani.

"Saya yakin bahwa insiden di Pattani semalam tidak ada hubungannya dengan serangan di tujuh provinsi," kata Wongsuwan, seperti dilansir Reuters pada Rabu, 24 Agustus 2016.

Sejak 2004, serangan dengan intensitas rendah antara pasukan pemerintah dan pemberontak telah menewaskan lebih dari 6.500 orang di tiga provinsi selatan Pattani, Yala, dan Narathiwat yang berbatasan dengan Malaysia.

Pembicaraan damai antara pemerintah dan kelompok pemberontak dimulai pada 2013 di bawah pemerintahan sipil Perdana Menteri Yingluck Shinawatra, namun telah terhenti sejak militer menggulingkan Shinawatra pada 2014.

Wongsuwan mengatakan pemerintah militer tidak akan mengadakan pembicaraan dengan kelompok separatis sampai ada perdamaian di kawasan itu.

REUTERS | BERNAMA | YON DEMA

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

8 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

2 hari lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

3 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

3 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

4 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

6 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

7 hari lalu

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

7 hari lalu

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.

Baca Selengkapnya