Shah Rukh Khan Ditahan Imigrasi Bandara Los Angeles  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Jumat, 12 Agustus 2016 18:10 WIB

Aktor Bollywood Shah Rukh Khan berpose dengan patung lilinnya di Madame Tussauds London, 3 Oktober 2007. Gareth Cattermole/Getty Images

TEMPO.CO, Los Angeles - Pengalaman tidak mengenakkan diperiksa oleh aparat Imigrasi Amerika Serikat dialami banyak kalangan, termasuk selebritas dunia. Salah satunya, bintang Bollywood Shah Rukh Khan. Dia ditahan petugas Imigrasi Amerika Serikat di Bandara Los Angeles, Jumat, 12 Agustus 2016.

Shah Rukh Khan menyuarakan rasa frustrasinya lewat cuitan di Twitter. "Saya sangat memahami dan menghormati keamanan di seluruh dunia, tapi ditahan di Imigrasi Amerika Serikat setiap kali benar-benar menyebalkan," kicaunya.

Sekitar 15 menit kemudian, superstar film-film India berusia 50 tahun itu mencuit lagi, kali ini dengan nada lebih positif. "Sisi baiknya adalah sambil menunggu telah menangkap beberapa Pokemon bagus."

Asisten Menteri Luar Negeri Amerika bidang Asia Selatan dan Tengah, Nisha Biswal, menyampaikan simpatinya kepada Khan lewat cuitan. "Maaf atas kerumitan di bandara, @iamsrk—bahkan diplomat Amerika pun ditarik untuk pemeriksaan ekstra!"

Tidak dilaporkan berapa lama Shah Rukh Khan ditahan. Namun, yang pasti, pengalaman tak menyenangkan dengan Imigrasi Amerika Serikat bukan yang pertama kali dia alami.

Pada 2012, aktor India ini sempat ditahan selama 90 menit di Bandara White Plains, dekat New York. Saat itu, dia bepergian menggunakan pesawat pribadi untuk mengunjungi Yale University guna menerima anugerah Chubb Fellowship. Di hadapan para mahasiswa, Khan berkelakar, "Setiap kali saya merasa sombong, saya akan pergi ke Amerika. Orang-orang imigrasi akan menendang keluar sang bintang."

Insiden itu sempat menimbulkan kekisruhan di India. Menteri Luar Negeri saat itu, S.M. Khrisna, mempermasalahkan hal tersebut. "Kebijakan penahanan lalu minta maaf oleh Amerika Serikat ini tidak boleh diteruskan."

Aparat perlindungan perbatasan dan Bea-Cukai Amerika Serikat kemudian menyampaikan permohonan maaf yang mendalam atas penahanan Khan.

Insiden serupa juga terjadi pada 2009, saat aktor itu mempromosikan filmnya, My Name is Khan. Dia ditahan di Bandara Newark, New Jersey. Menurut Times of India, namanya muncul dalam komputer sebagai nama yang harus diwaspadai.

STRAIT TIMES | NATALIA SANTI

Berita terkait

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

2 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

2 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

6 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

7 jam lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

9 jam lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

11 jam lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

21 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

1 hari lalu

Komandan Jenderal Angkatan Darat AS Wilayah Pasifik Kunjungan Kerja ke Markas Besar TNI

Komandan Jenderal Angkatan Darat Amerika Serikat untuk wilayah Pasifik (USARPAC) kunjungan kerja ke Markas Besar TNI, Jakarta pada 21-23 April 2024

Baca Selengkapnya

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

1 hari lalu

Universitas Columbia Ancam Keluarkan Mahasiswa Demonstran Pro-Palestina

Universitas Columbia mengancam akan mengeluarkan mahasiswa pro-Palestina yang menduduki gedung administrasi Hamilton Hall.

Baca Selengkapnya

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

1 hari lalu

Otoritas Otomotif AS Investigasi 2 Juta Mobil Tesla yang Direcall, Sebab...

Investigasi baru NHTSA berfokus pada pembaruan perangkat lunak dari Tesla untuk memperbaiki masalah ini pada bulan Desember.

Baca Selengkapnya