Polisi berjaga di sekitar lokasi ledakan bom di sebuah resor mewah di distrik Hua Hin, Thailand, 11 Agustus 2016. Dailynews vis REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Nasional Thailand mengatakan serangkaian pengeboman di beberapa wilayah tujuan wisata populer yang menewaskan empat orang adalah tindakan sabotase dari kelompok separatis lokal, bukan aksi terorisme.
"Ini bukan serangan teroris. Ini sabotase dari kelompok separatis lokal," ucap juru bicara kepolisian nasional, Piyapan Pingmuang, kepada wartawan di Bangkok pada Jumat, 12 Agustus 2016.
Namun Pingmuang mengatakan belum jelas kelompok mana yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
"Masih belum jelas kelompok yang berada di belakang serangan-serangan tersebut," ujar juru bicara itu, seperti dilansir Channel News Asia, Jumat, 12 Agustus 2016.
Pasca-serangan pada Kamis malam dan Jumat pagi, 11-12 Agustus 2016, tersebut, polisi memerintahkan petugas di seluruh negeri meningkatkan keamanan di kantor-kantor pemerintahan dan tempat-tempat penting lain, terutama terminal bus, stasiun kereta api, bandara, tempat-tempat wisata, restoran, dan tempat hiburan yang banyak orang biasa berkumpul.
Sementara itu, media lokal Thailand melaporkan beberapa kebakaran di provinsi-provinsi selatan selama 24 jam terakhir, tapi tidak menjelaskan apakah itu berhubungan dengan insiden pengeboman.
Sedikitnya sebelas bom diledakkan di lima provinsi di Thailand selatan dalam 24 jam terakhir dengan beberapa di antaranya merupakan serangan kembar. Serangan itu menewaskan empat orang dan melukai puluhan lain, termasuk wisatawan asing.
Wilayah paling ujung di Thailand selatan telah menjadi rumah bagi pemberontak selama lebih dari satu dekade. Namun kekerasan oleh pemberontak sering terjadi di wilayah perbatasan, yang terletak jauh dari lokasi pengeboman baru-baru ini.