UU Keamanan Nasional Malaysia Bukan untuk Bungkam Oposisi  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 9 Agustus 2016 14:51 WIB

Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Muhammed Hashim. Tempo/Natalia Santi

TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Malaysia untuk Indonesia, Datuk Seri Zahrain Muhammed Hashim, menyatakan Undang-Undang Dewan Keamanan Nasional atau National Security Council Act (NSC) bukan untuk membidik kaum oposisi.

Menurut Zahrain, undang-undang yang baru berlaku pada 1 Agustus lalu itu untuk pemberantasan tindak pidana terorisme. “NSC itu untuk pemberantasan terorisme. Dulu kami ada Internal Security Act atau ISA. Namun undang-undang itu sudah dicabut Perdana Menteri Najib,” kata Zahrain kepada Tempo di kantornya, Senin, 8 Agustus 2016.

Laporan majalah Tempo edisi pekan ini bertajuk “Senjata Baru buat Najib” menyoroti undang-undang yang disahkan pada Desember 2015 oleh parlemen Malaysia tersebut. Kalangan oposisi dan pegiat hak-hak asasi manusia di Malaysia khawatir undang-undang itu disalahgunakan. Selain itu, hal tersebut memungkinkan Perdana Menteri Najib Razak mendeklarasikan status darurat di suatu kawasan dengan alasan keamanan.

Menanggapi hal tersebut, Zahrain memastikan NSC tidak akan digunakan untuk membungkam kaum oposisi. Meski begitu, dia mengakui, ISA pernah disalahgunakan, terutama pada era pemerintahan Perdana Menteri Mahathir Muhammad. Saat itu ISA dipakai untuk menahan sejumlah anggota oposisi dengan tuduhan mengganggu keamanan. “Tapi, sejak Najib menjadi perdana menteri, tidak pernah ada penyalahgunaan kekuasaan terhadap kaum oposisi,” ucap Zahrain.

NSC adalah undang-undang terbaru dari rangkaian undang-undang untuk menumpas terorisme. Kalangan oposisi, bahkan majelis raja-raja, mengkritik NSC yang memberikan kuasa kepada perdana menteri selaku Ketua Dewan Keamanan Nasional untuk mendeklarasikan status darurat. Sebab, berdasarkan konstitusi Malaysia, hanya raja yang boleh mendeklarasikan status darurat.

Adapun pegiat HAM dan Amnesti Internasional khawatir undang-undang itu digunakan untuk membungkam aksi protes damai dengan alasan keamanan nasional. “Kami dikecam karena meloloskan beberapa undang-undang ini. Tapi pemerintah saya tidak akan meminta maaf karena mengutamakan keamanan dan keselamatan rakyat Malaysia,” tutur Najib pada awal Agustus lalu, seperti dilansir Channel News Asia.

NATALIA SANTI




Berita terkait

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

6 September 2017

Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak  

Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.

Baca Selengkapnya

Harapan Oposisi Jiran

23 Agustus 2017

Harapan Oposisi Jiran

Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.

Baca Selengkapnya

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

14 Agustus 2017

Wakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad

Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

14 Agustus 2017

Mahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato

Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.

Baca Selengkapnya

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

21 Juli 2017

Pemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah

Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.

Baca Selengkapnya

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

28 Mei 2017

Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan

ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.

Baca Selengkapnya

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

21 Mei 2017

Bersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar

Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.

Baca Selengkapnya

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

17 Mei 2017

Duh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia  

Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.

Baca Selengkapnya

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

11 Mei 2017

Muslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik  

Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.

Baca Selengkapnya

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

10 Mei 2017

Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara  

Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.

Baca Selengkapnya