Menyelundupkan Rokok, Diplomat Korea Utara Diusir dari Bangladesh

Reporter

Selasa, 9 Agustus 2016 14:38 WIB

Sejumlah peserta membawa gambar mantan pemimpin Korea Utara Kim Il Sung diantara cahaya lilin saat perayaan berakhirnya kongres partai Buruh Korea ke-7 di Pyongyang, Korea Utara, 10 Mei 2016. REUTERS/Damir Sagolj

TEMPO.CO, Dhaka - Bangladesh mengusir diplomat senior Korea Utara setelah diplomat itu mencoba menyelundupkan keluar negeri lebih dari satu juta batang rokok dan barang elektronik lain bernilai sekitar US$ 430 ribu atau Rp 5,6 miliar.

Seperti dilansir Channel News Asia pada 8 Agustus 2016, Sekretaris I Kedutaan Besar Korea Utara di Dhaka, Han Son Ik, diperintahkan meninggalkan negara itu setelah tidak bisa menjelaskan soal barang yang hendak dikirimnya dengan menggunakan peti kemas kepada petugas pabean.

Menteri Luar Negeri Bangladesh Shahidul Haque menegaskan, perintah itu diberikan kepada Korea Utara, tapi menolak memberi jadwal keberangkatannya.

"Kami meminta Korea Utara membawanya pulang karena dia melanggar norma diplomatik," ucap Haque, yang menolak memberi rincian lebih lanjut.

Seorang pejabat senior pabean Bangladesh mengatakan orang nomor dua di Kedutaan Besar Korea Utara di Dhaka itu menggunakan kekebalan diplomatik untuk mengimpor barang-barang yang diduga akan diperjualbelikan di pasar gelap.

"Diplomat itu menyatakan kargonya berisi makanan dan minuman ringan. Tapi, ketika membukanya, kami menemukan 1,6 juta batang rokok yang mahal dan barang-barang elektronik," ujar Moinul Khan, kepala intelijen di pabean Bangladesh.

Kedutaan Korea Utara belum memberi pernyataan terkait pengusiran diplomat seniornya itu.

Ini merupakan kejadian kedua yang menimpa diplomat Korea Utara. Pada Maret tahun lalu, seorang diplomat negara komunis yang terisolasi tersebut terpaksa meminta maaf setelah tertangkap di bandara Dhaka mencoba menyelundupkan hampir 27 kilogram atau 60 pon emas senilai US$ 1,7 juta ke negara itu.

Selain itu, pihak pabean Bangladesh mengeluarkan denda setelah menyita anggur ilegal dari utusan Korea Utara yang lain pada 2012. Tahun lalu, sebuah restoran Korea Utara di Dhaka ditutup setelah para pejabat menemukan mereka menjual anggur dan obat-obatan seperti Viagra tanpa izin.

CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA




Berita terkait

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

10 hari lalu

Tanggapan Lion Air Terkait Penangkapan 2 Karyawan dalam Kasus Penyelundupan Narkoba Jalur Udara

Manajemen Lion Air angkat bicara terkait informasi penangkapan dua karyawan maskapai itu dalam kasus penyelundupan narkoba melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

11 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

16 hari lalu

Warga Israel Mengaku Tak Bersalah atas Penyelundupan Peluru dan Senjata di Malaysia

Warga Israel yang diidentifikasi sebagai Shalom Avitan terancam hukuman mati karena perdagangan senjata api ilegal.

Baca Selengkapnya

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

30 hari lalu

Dubes Jose: Rusia Mitra Tepat untuk Kembangkan PLTN di Indonesia

BUMN energi nuklir Rusia, Rosatom, telah sejak lama menawarkan kerja sama pengembangan PLTN ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

39 hari lalu

Kapal Tenggelam, Puluhan Pengungsi Rohingya Diselamatkan Nelayan Aceh dan Tim SAR

Nelayan Indonesia dan tim SAR pada Rabu 20 Maret 2024 berjuang menyelamatkan puluhan warga Rohingya setelah air pasang membalikkan kapal mereka

Baca Selengkapnya

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

51 hari lalu

Cerita Umar WNA Bangladesh 24 Tahun Menunggu Dideportasi: Tak Mau Pulang, Ingin Jadi WNI

Umar Syarif, 56 tahun, sudah 24 tahun berada di Rumah Detensi Imigrasi Jakarta. WNA asal Bangladesh ini sudah betah dan tak ingin pulang

Baca Selengkapnya

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

58 hari lalu

Tujuh Kecelakaan Industri Terbesar di Bangladesh, Apa Sebabnya?

Sedikitnya 46 orang tewas dan 22 lainnya luka parah di ibu kota Bangladesh, Dhaka, setelah kebakaran besar terjadi di sebuah restoran.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

58 hari lalu

Kebakaran Melanda Gedung Bertingkat Enam di Bangladesh, 46 Orang Tewas

Kebakaran hebat melanda sebuah restoran di gedung berlantai 6 di Bangladesh. Banyak korban tewas.

Baca Selengkapnya