Istanbul Jadi Lautan Merah oleh Pendukung Erdogan  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 8 Agustus 2016 16:10 WIB

Recep Tayyip Erdogan memberi sambutan usai mengikuti salat mayit berjamaah pada sejumlah korban aksi Kudeta Militer Turki di Masjid Fatih, Istanbul, Turki, 17 Juli 2016. Aksi kudeta Turki, pemerintah menangkap sejitar 6.000 orang yang ikut terlibat dalam aksi tersebut. (Burak Kara/Getty Images)

TEMPO.CO, Istanbul - Ratusan ribu demonstran berkumpul di Istanbul, Minggu, 7 Agustus 2016, untuk mengadakan pawai pro-demokrasi yang disokong partai pemerintah. Aksi demonstrasi yang memasuki pekan ketiga itu dilakukan oleh pendukung Presiden Recep Tayyip Erdogan setelah upaya kudeta gagal.

Pengikut Partai Keadilan dan Pembangunan, pimpinan Erdogan, sering berada di jalan setiap malam setelah upaya kudeta pada 15 Juli lalu gagal. Setidaknya, 273 orang tewas, termasuk 34 orang pemberontak, dalam aksi kudeta yang gagal tersebut.

Aksi yang bertajuk “Majelis Utama 'Demokrasi dan Syuhada” di Dataran Yenikapi, Istanbul, dekat tebing Laut Marmara, kemarin, dimulai pukul 14.00 waktu setempat hingga selesai dan dikawal ketat sekitar 15 ribu polisi.

Kurang dari dua jam sebelum acara dimulai, dataran sudah menjadi lautan merah dan putih bendera Turki. Beberapa media memprediksi sekitar 3,5 juta orang berada di dataran itu. Dataran Yenikapi sering menjadi pilihan Erdogan untuk mengadakan demonstrasi besar-besaran partainya.

Erdogan, yang juga hadir dalam kesempatan tersebut, bersumpah untuk terus memperjuangkan demokrasi di Turki dan akan menghukum semua orang yang terlibat dalam upaya kudeta yang gagal tersebut. "Sebagai sebuah negara dan sebagai bangsa, kita perlu menganalisis upaya kudeta 15 Juli dengan baik. Kita perlu mengevaluasi dengan baik, bukan hanya mereka yang terlibat dalam pengkhianatan ini, tapi kekuatan di belakang mereka, motif yang membuat mereka mengambil tindakan itu," kata Erdogan kepada massa.

Erdogan berbicara dari atas ketinggian 60 meter dengan latar dua platform raksasa yang dibungkus bendera nasional raksasa dan spanduk bergambar dirinya serta bapak pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk. Dalam kesempatan tersebut, Erdogan juga menegaskan bahwa ia akan menyetujui hukuman mati jika publik setuju dan disahkan oleh parlemen.

Hampir 18 ribu orang ditahan atau ditangkap, sebagian besar dari militer, dan puluhan ribu orang ditangguhkan atau dipecat dari pekerjaan di lembaga peradilan, media, pendidikan, perawatan kesehatan, militer, serta pemerintah daerah setelah upaya kudeta yang gagal tersebut.

DAILY MAIL | ABC NEWS | YON DEMA

Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya