Dua orang pria melakukan pemeriksaan pada helikopter Rusia yang ditembak jatuh oleh pemberontak Suriah di Idib, 1 Agustus 2016. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan Mi-8 helikopter transportasi militer telah ditembak jatuh setelah memberikan bantuan kemanusiaan ke kota Aleppo. REUTERS/Ammar Abdullah
TEMPO.CO, Damaskus - Jenazah penumpang helikopter militer Rusia Mi-8 yang ditembak jatuh kelompok pemberontak di utara Suriah, Senin, 1 Agustus 2016, terlihat diseret ke luar dan ditelanjangi oleh sekelompok orang dalam sebuah video. Mengutip laporan NY Times, Selasa, 2 Agustus 2016, ada jenazah yang diinjak dan identitas diri mereka disebarkan lewat rekaman dan gambar yang diunggah ke media sosial.
Gambar yang disebarkan di media sosial turut menunjukkan kondisi bangkai helikopter yang terbakar dan berasap serta mayat yang bergelimpangan dengan dikawal pria bersenjata. Reuters melaporkan, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan helikopter nahas tersebut terkena tembakan dari darat ketika hendak kembali ke Pangkalan Udara Khmeimim Base sepulangnya dari misi kemanusiaan di Kota Aleppo.
Rekaman video yang diunggah di Facebook oleh aktivis antipemerintah sesaat sebelum Kementerian Pertahanan Rusia mengkonfirmasi serangan itu menunjukkan dua mayat terbakar di atas pasir, sekitar 300 kaki dari benda yang tampaknya helikopter terbakar. Dalam video itu, sejumlah orang, dan beberapa dari mereka bersenjata, bersorak-sorai di sekitar mayat sembari berteriak "Allah Maha Besar" dalam bahasa Arab.
Dmitri S. Peskov, juru bicara Presiden Rusia Vladimir V. Putin menegaskan semua orang di helikopter tersebut tewas. Ia menyatakan belasungkawa kepada keluarga korban. Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang menentang pemerintah Suriah dan melacak konflik dari Inggris melalui kontak di Suriah, mengatakan helikopter itu jatuh di dekat Desa Saraqib di Provinsi Idlib.
Mereka mengatakan para korban ditembak setelah menyerahkan bantuan untuk dua desa kaum Syiah yang telah lama dikelilingi pemberontak Sunni. Tak satu pun dari banyak kelompok pemberontak Suriah mengaku bertanggung jawab atas penembakan itu. Namun pada konferensi pers, Letnan Jenderal Sergei F. Rudskoi, anggota senior staf umum Rusia, mengatakan ditembak jatuh di atas wilayah yang dikuasai Front Nusra.
Rudskoi menyebut serangan itu sebagai "aksi teroris". Penembakan itu merupakan serangan tunggal paling mematikan terhadap pasukan Rusia di Suriah sejak Moskow mulai intervensi dalam mendukung pemerintah Presiden Bashar al-Assad September lalu. Dengan serangan tersebut, kini total jumlah anggota pasukan Rusia yang tewas di Suriah menjadi 18 orang.
Sejumlah episode serupa telah terjadi selama keterlibatan Rusia dalam perang Suriah. Militan Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS sebelumnya mengklaim pernah menembak jatuh sebuah helikopter Suriah Mi-25 pada Juli 2015. Serangan ini menewaskan dua awak Rusia. Jet tempur Rusia juga pernah ditembak jatuh oleh Turki pada November 2015, menewaskan seorang pilotnya.