Turki Bebaskan 758 Tentara, Erdogan Cabut Gugatan  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Minggu, 31 Juli 2016 09:12 WIB

Recep Tayyip Erdogan memberi sambutan usai mengikuti salat mayit berjamaah pada sejumlah korban aksi Kudeta Militer Turki di Masjid Fatih, Istanbul, Turki, 17 Juli 2016. (Burak Kara/Getty Images)

TEMPO.CO, Ankara/Istanbul - Pemerintah Turki, Sabtu waktu setempat, membebaskan 758 tentara yang sebelumnya ditahan setelah kudeta gagal dua pekan lalu. Sedangkan Presiden Recep Tayyip Erdogan mencabut gugatan hukum kepada mereka yang menghinanya, yang dianggap sebagai pesan "kesatuan".

Lebih dari 60 ribu orang ditahan, dipecat, atau dinonaktifkan dari jabatan mereka karena diduga memiliki kaitan dengan kudeta gagal, ketika sekelompok personel militer membajak tank, helikopter, dan jet tempur untuk menggulingkan pemerintah Erdogan.

Barat mengecam kudeta gagal yang disebut Erdogan menewaskan 237 orang dan melukai sekitar 2.100 orang itu. Namun Barat berbalik kritis setelah Erdogan melakukan pembersihan, khususnya kepada pendukung ulama terkenal Turki yang tinggal di Amerika Serikat, Fethullah Gulen, yang dituding Erdogan sebagai dalang kudeta 15-16 Juli. Gulen membantah tudingan ini.

Kantor berita Anadolu melaporkan 758 tentara dibebaskan atas rekomendasi para jaksa setelah mereka memberikan kesaksian. Hakim sepakat bahwa penahanan terhadap mereka tidak perlu. Namun 231 tentara lainnya tetap ditahan.

Militer Turki sendiri yang merupakan kedua terbesar di NATO merombak strukturnya dengan menaikkan pangkat 99 kolonel menjadi jenderal atau laksamana, menyusul pemecatan 1.700 anggota militer tersangkut kudeta. Sekitar 40 persen jenderal dan laksamana telah dinonaktifkan sejak kudeta itu.

Militer Turki tengah menghadapi ISIS dan pemberontak Kurdi. Kurdi sendiri menyatakan peluang pemerintah Turki untuk menghidupkan proses perdamaian dengan pemberontak Kurdi telah hilang ketika Erdogan memakai sentimen nasionalis untuk mengkonsolidasikan dukungan.

Secara mengejutkan, Erdogan menyatakan telah membatalkan dakwaan kepada sejumlah orang yang menghinanya sebagai pesan rekonsiliasi kepada bangsanya. Dia menyatakan keputusan itu didorong oleh perasaan kesatuan dalam melawan kudeta gagal.

Langkah ini juga disebutkan untuk meredam kritik Barat. Para jaksa telah mengajukan 1.800 gugatan kepada orang-orang yang menghina Erdogan, antara lain wartawan, kartunis, dan anak-anak, sejak Erdogan menjadi presiden pada 2014.

Tidak dijelaskan apakah Erdogan juga akan menarik gugatan kepada komedian Jerman, Jan Boehmermann, yang belum lama ini menyebut Erdogan senang melihat pornografi anak. Demikian dilansir Reuters.

ANTARANEWS

Berita terkait

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

7 hari lalu

Turki Tuduh Standar Ganda AS terhadap Gaza dalam Laporan HAM

Turki mengatakan bahwa laporan HAM tahunan Washington gagal mencerminkan serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

11 hari lalu

Recep Tayyip Erdogan Rapat dengan Ketua Hamas Bahas Perang Gaza

Recep Tayyip Erdogan dalam rapat dengan Hamas, berjanji memberikan dukungan pada warga Gaza yang saat ini menderita akibat perang Gaza

Baca Selengkapnya

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

14 hari lalu

Erdogan: Israel Kalahkan Hitler dengan Membantai 14 Ribu Anak-Anak Palestina

Recep Tayyip Erdogan kembali menyamakan Israel dengan pemimpin Nazi Adolf Hitler.

Baca Selengkapnya

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

16 hari lalu

Italia dan Turki Mulai Menerapkan Visa Digital Nomad Bulan Ini

Apa saja persyaratan untuk mendapatkan visa digital nomad di Italia atau Turki?

Baca Selengkapnya

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

16 hari lalu

15 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa

Berikut ini daftar fakta unik Turki, mulai dari kebiasaan minum teh, asal-muasal Sinterklas, hingga bunga tulip yang jadi bunga nasional.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

18 hari lalu

Jelajahi Situs Bersejarah di Turki dengan Kereta Wisata Baru

Turki memiliki kereta wisata baru yang akan membawa wisatawan menjelajahi situs bersejarah di negara tersebut

Baca Selengkapnya

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

21 hari lalu

5 Tradisi Perayaan Lebaran di Berbagai Negara, Hidangan Ouzi di UEA sampai Ziarah Kubur di China

Perayaan lebaran di berbagai negara menunjukkan kekayaan budaya dan keberagaman. Berikut yang dilakukan di 5 negara ini.

Baca Selengkapnya

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

23 hari lalu

Desak Gencatan Senjata di Gaza, Turki Batasi Ekspor Puluhan Jenis Produk ke Israel

Kementerian Perdagangan Turki mengumumkan pembatasan ekspor produk tertentu ke Israel untuk mendesak gencatan senjata dan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Baca Selengkapnya

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

23 hari lalu

Erdogan Telepon Prabowo: Beri Selamat Menang Pilpres hingga Ucapan Idul Fitri

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberikan ucapan selamat kepada Prabowo Subianto via sambungan telepon.

Baca Selengkapnya

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

23 hari lalu

Israel Tolak Permintaan Turki untuk Kirim Bantuan ke Gaza Lewat Udara

Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan Israel menghalangi negaranya mengirim bantuan ke Gaza melalui jalur udara.

Baca Selengkapnya