TEMPO.CO, Tokyo- Satoshi Uematsu, penyerang dan pembunuh para penderita cacat mental dengan menggunakan pisau di Jepang pada Selasa dini hari tadi berkicau di Twitter dengan menuliskan pesan-pesan yang terdengar aneh.
Mirror melaporkan pada 26 Juli 2016, satu akun Twitter dengan nama Jepang "Satoshi" yang diduga dikelola oleh Uematsu, 26 tahun , berkicau sekitar pukul 02:50 waktu setempat. Kicauan itu tayang di Twitter sesaat setelah seorang karyawan di fasilitas perawatan para penyandang cacat, Tsukui Yamayurien Garden menelepon polisi atas kasus pembunuhan sadis.
"Semoga dunia damai." dan "Beautifull Japan." Satoshi mencuit dua kalimat itu di Twitter.
Rekaman CCTV yang diperoleh oleh Jepang News Network menunjukkan Uematsu menggunakan mobil Honda warna hitam ke tempat kejadian pada pukul 01:37 waktu setempat. Rekaman itu berlanjut ketika menunjukkan dia berjalan keluar dari kompleks itu dan mengemudi pada pukul 02:50.
Sembilan belas orang tewas akibat kekejian yang dilakukan pria yang juga pernah bekerja di pusat perawatan penderita cacat itu. Selain 19 orang tewas, terdapat 25 lainnya yang terluka, 20 di antaranya mengalami luka serius. Pasien lain di fasilitas tersebut juga dilaporkan mengalami shok berat dan trauma.
Mereka yang meninggal berusia antara 18 sampai 70, sembilan di antaranya berjenis kelamin laki-laki dan 10 lainnya perempuan.
Uematsu langsung menyerahkan diri kepada polisi setelah melakukan aksi sadisnya terhadap orang yang tidak berdaya. Saat dalam penanganan polisi dia mengaku perbuatannya tersebut dilakukan guna menyingkirkan orang cacat dari dunia.
Seorang sumber Asahi Shimbun melaporkan Uematsu ditemukan membagikan selebaran di dekat fasilitas yang isinya menyatakan: "Merawat orang cacat adalah pemborosan."
Fasilitas perawatan para difabel memiliki luas 7.6 hektare. Fasilitas ini didirikan oleh pemerintah daerah dan terletak di tepi Sungai Sagami. Fasilitas perawatan dihuni sekitar 160 orang termasuk para staf. MIRROR|YON DEMA