Cina Kerahkan Kapal Pesiar ke Laut Cina Selatan  

Reporter

Jumat, 22 Juli 2016 17:55 WIB

Seorang penumpang berjalan di atas kapal pesiar Ovation of the Seas menjelang pelayaran perdananya di terminal internasional Cruise di timur laut China Tianjin Municipality, 24 Juni 2016. Salah satu kapal pesiar termegah di tahun 2016 ini, memiliki berat sekitar 168.666 ton dengan panjang 1.141 kaki atau 347 meter. (AP Photo)

TEMPO.CO, Beijing - Otoritas Cina mengumumkan akan mengirim delapan kapal pesiar yang dipenuhi wisatawan yang berlibur ke Laut Cina Selatan. Rencana ini hanya berselang beberapa hari di tengah ketegangan yang semakin memuncak di wilayah itu.

Meskipun Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag sudah memutuskan Beijing tidak memiliki dasar hukum untuk mengklaim sebagian besar wilayah Laut Cina Selatan, Cina tak mengindahkan putusan tersebut. Negara itu tidak mengakui putusan yang dianggap cacat hukum tersebut.

Seperti dilansir Channel News Asia pada Kamis, 21 Juli 2016, pelayaran itu dioperasikan Sanya International Cruise Development Co Ltd, yang bekerja sama dengan perusahaan China Communications Construction Co Ltd dan China National Travel Service (HK) Group Corp.

Sanya International sudah menangani satu kapal pesiar di wilayah itu, yang dinamai “Impian Laut Cina Selatan”. Selain membeli 5-8 kapal lagi, rencana itu juga mencakup pembangunan empat pelabuhan baru di Kota Sanya, sebuah kota resor Cina di provinsi selatan Pulau Hainan.

"Kapal-kapal akan melakukan perjalanan ke gugusan Kepulauan Crescent, bagian dari Paracel, dan mempertimbangkan pelayaran di sekitar Laut Cina Selatan pada waktu yang tepat," kata Liu Junli, Presiden Sanya International Cruise. Junli juga menuturkan hotel, vila, dan sejumlah toko akan dibangun di Crescent.

Kapal pesiar pertama dari Cina pergi ke pulau-pulau Paracel, yang diluncurkan Hainan Selat Shipping Co pada 2013. Beijing juga mengatakan ingin membangun resor bergaya Maladewa di sekitar Laut Cina Selatan.

Cina mengklaim hampir 90 persen dari total luas Laut Cina Selatan kaya energi dan sumber daya alam lain. Brunei, Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Taiwan juga mengklaim beberapa bagian dari perairan yang menjadi jalur perdagangan dengan nilai sekitar US$ 5 triliun setiap tahun itu.

Cina telah menolak mengakui putusan Pengadilan Tetap Arbitrase di Den Haag, yang membatalkan klaim teritorial yang luas di Laut Cina Selatan dan tidak mengambil bagian dalam proses yang dibawa Filipina tersebut.

CHANNEL NEWS ASIA | YON DEMA

Berita terkait

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

10 jam lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

10 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

11 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

11 jam lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

12 jam lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

12 jam lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

13 jam lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

14 jam lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

19 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

20 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya