Keluarga Korban Nice Kecewa terhadap Pemerintah Prancis

Reporter

Selasa, 19 Juli 2016 19:21 WIB

Sebuah boneka tergeletak di samping mayat seorang warga yang menjadi korban aksi brutal sebuah truk kontainer dengan menyeruduk kerumunan orang dalam perayaan Bastille Day di Nice, Prancis, 15 Juli 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Paris - Keluarga korban serangan teror Nice, menuduh Pemerintah Prancis tidak memperhatikan mereka dan tidak puas terhadap pelayanan yang diberikan terkait insiden yang menewaskan lebih dari 84 orang tersebut pada Kamis malam pekan lalu. Hal tersebut disampaikan saat kunjungan resmi kepala Dewan Kota Nice, Christian Estrosi pada Minggu di lokasi insiden naas tersebut.

Hisham Kahlfallah, salah satu keluarga korban, adiknya Olfa meninggal dan anaknya yang berusia empat tahun Kylan telah terdaftar sebagai hilang, melampiaskan amarahnya kepada Estrosi.

"Christian, datang kepada kami, mengapa kau tidak datang? Kami memiliki pertanyaan, Anda menelepon media, namun Anda tidak menghubungi keluarga korban," kata Kahlfallah, seperti dilansir Independent pada 18 Juli 2016.

Estrosi tidak menanggapi dan melangkah pergi, tapi seorang ajudannya berbicara dengan Kahlfallah, menjelaskan bahwa kantor jaksa penuntut umum menolak untuk merilis daftar korban sampai semua pemeriksaan telah selesai disimpulkan.

Beberapa keluarga korban lainnya juga telah melampiaskan kemarahanya saat kunjungan tersebut dan menanyakan nasib dari anggota keluarga mereka. Lima hari setelah pembantaian di Nice, baru 35 dari 84 jenazah korban yang telah diidentifikasi.

Dalam menanggapi protes tersebut, pihak berwenang Prancis mengatakan mereka telah melakukan apa yang mereka bisa dalam mengidentifikasi jenazah korban. "Proses ini masih berjalan, sehingga semuanya baik adanya," kata Menteri Kesehatan Marisol Touraine.

Menurut staf rumah sakit salah satu masalah dengan identifikasi adalah cedera yang mengerikan yang ditimbulkan oleh tabrakan truk seberat 19 ton pendingin yang dikendarai pria keturunan Tunisia berusia 31 tahun, Lahouaiej Bouhlal. Kehancuran paling parah terjadi pada jenazah anak-anak. Sebanyak 10 dari mereka yang tewas adalah anak-anak serta 54 anak-anak lainnya mengalami cedera, yang termuda bayi enam bulan.

Lamanya proses identifikasi tersebut sangat mengecewakan bagi pihak keluarga, terutama yang beragama Islam, karena harus menguburkan jenazah secepat mungkin.

Kemarahan dan frustrasi terhadap pemerintah yang dianggap tidak berdaya dalam mencegah serangan teroris yang kembali terulang di Prancis dalam tahun ini juga ditunjukkan ketika Perdana Menteri Manuel Valls dan menteri lainnya tiba di Monument du Centenaire untuk memimpin mengheningkan cipta selama satu menit guna mengenang para korban pada Senin. Umpatan dan caci maki serta kata-kata bernada ejekan ditujukan pada mereka oleh kerumunan massa. Banyak yang menuduh pemerintah tidak serius dalam menyiapkan petugas keamanan selama perayaan Bastille Day, meskipun di tengah ancaman yang sedang berlangsung.

INDEPENDENT | YON DEMA

Berita terkait

6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

8 jam lalu

6 Fakta Menarik Kaledonia Baru: Wilayah Prancis, Banyak Dihuni Orang Jawa

Kaledonia Baru terletak dekat benua Australia. Wilayah di Kepulauan Pasifik ini masuk wilayah Prancis namun banyak penduduknya keturunan Jawa.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Tuduh Azerbaijan Campur Tangan

10 jam lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Prancis Tuduh Azerbaijan Campur Tangan

Top 3 dunia kemarin adalah fakta kerusuhan di Kaledonia Baru, profil wilayah ini hingga Prancis menuduh Azerbaijan sulut kerusuhan.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

23 jam lalu

Fakta-fakta Kerusuhan di Kaledonia Baru, Terburuk dalam 30 Tahun

Kaledonia Baru dilanda kerusuhan dalam sepekan terakhir. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

1 hari lalu

Korban Tewas Bertambah, Prancis Tuduh Azerbaijan Dalangi Kerusuhan di Kaledonia Baru

Kerusuhan di Kaledonia Baru belum reda. Prancis menuduh Azerbaijan mendalangi kerusuhan di sana.

Baca Selengkapnya

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

1 hari lalu

Kerusuhan di Kaledonia Baru, Ini Profil Negara di Samudera Pasifik yang Banyak Didiami Orang Jawa

Kerusuhan terjadi di Kaledonia Baru. Berikut profil salah satu negara di Samudera Pasifik yang banyak didiami orang Jawa.

Baca Selengkapnya

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

3 hari lalu

Orang Jawa Banyak Jadi Penduduk di Kaledonia Baru yang Kini Dilanda Kerusuhan

Mayoritas penduduk Kaledonia Baru adalah orang Jawa. Kini kolonial Prancis tersebut sedang dilanda kerusuhan terburuk dalam 30 terakhir.

Baca Selengkapnya

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

4 hari lalu

Kaledonia Baru Dilanda Kerusuhan Massal, Prancis Tetapkan Keadaan Darurat

Prancis memberlakukan keadaan darurat di Kaledonia Baru menyusul kerusuhan yang menewaskan anggota polisi.

Baca Selengkapnya

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

6 hari lalu

8 Hal Menarik di Cannes Prancis selain Festival Film

Dari pantai, tempat belanja, hingga kuliner, ketahui hal lain yang menarik di Cannes selain festival film tahunan.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

11 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

12 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya