RI Desak DK PBB Segera Wujudkan Palestina Merdeka  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Kamis, 14 Juli 2016 21:23 WIB

Duta Besar Dian Triansyah Djani, Wakil Tetap RI untuk PBB dalam Debat Terbuka Dewan Keamanan PBB terkait isu Palestina, di New York, Selasa, 12 Juli 2016 (Foto: PTRI New York)

TEMPO.CO, New York - Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) segera mengambil langkah menciptakan perdamaian di Palestina. Caranya dengan mengakhiri pendudukan Israel dan membentuk negara Palestina merdeka.

“Indonesia selalu konsisten menegaskan Israel harus segera mengakhiri pendudukannya agar tercipta perdamaian di Palestina. Rakyat Palestina harus mendapat kesempatan mewujudkan hak asasi mereka, yaitu membentuk negara Palestina yang merdeka, berdampingan dengan Israel, sesuai dengan solusi dua negara,” kata Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Duta Besar Dian Triansyah Djani, dalam Debat Terbuka DK PBB mengenai Palestina di Markas PBB New York, Selasa, 12 Juli 2016.

Debat terbuka tersebut diadakan untuk mendiskusikan situasi di Timur Tengah, khususnya situasi di Palestina, termasuk Laporan Kelompok Kuartet mengenai Palestina yang dipublikasikan pada 1 Juli 2016.

Kelompok Kuartet terdiri atas Amerika Serikat, Rusia, PBB, dan Uni Eropa. Kelompok tersebut dibentuk pada 2002 untuk mendorong proses perdamaian antara Palestina dan Israel.

Agar perdamaian tercipta, Indonesia menekankan, kepercayaan semua pihak harus dibangun. Indonesia mendukung berbagai upaya untuk damai, termasuk menggelar pertemuan tingkat menteri di Paris pada 3 Juni, yang juga dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.

“Rakyat Palestina dan Israel juga harus didorong mewujudkan hubungan baik. Sebab, perdamaian hanya akan tercipta jika didukung sepenuh hati oleh rakyat kedua negara," kata Dubes Djani.

Untuk mewujudkan hubungan baik tersebut, menurut Dubes Djani, kekerasan harus dicegah dan Israel harus melindungi rakyat sipil Palestina sesuai dengan tanggung jawab internasionalnya selaku penjajah alias occupying power.

Dubes Djani juga menuntut Israel menghentikan pembangunan permukiman Yahudi. “Pembangunan permukiman Yahudi di wilayah Palestina bertentangan dengan hukum internasional dan menghalangi peluang terbentuknya negara Palestina," ujar mantan Duta Besar RI untuk PBB Jenewa itu.

Sementara itu, Palestina dan banyak negara lain, termasuk Indonesia, kecewa dengan laporan kelompok kuartet yang dianggap berat sebelah, antara lain karena tidak tegas mendesak diakhirinya pendudukan Israel.

“Sudah terlalu lama Palestina diduduki Israel, yang jelas-jelas bertentangan dengan hukum internasional. Kelompok Kuartet, DK PBB, dan pihak-pihak terkait harus bekerja lebih keras untuk mengakhiri pendudukan," kata Dubes Djani. “Dunia internasional harus membawa semangat perdamaian untuk anak-anak Palestina,” ujarnya.

NATALIA SANTI

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya