Amnesty Ungkap Ratusan Warga Mesir Disiksa dan Hilang

Reporter

Rabu, 13 Juli 2016 19:23 WIB

Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi berfoto bersama dengan sejumlah wisatawan saat berada di bandara Laut Merah di kota Sharm al-Sheikh, Mesir, 11 November 2015. REUTERS/The Egyptian Presidency/Handout via Reuters

TEMPO.CO, London – Sebuah laporan terbaru dari Lembaga HAM, Amnesty International mengungkap tindakan penghilangan paksa dan penyiksaan oleh Pemerintah Mesir terhadap ratusan warganya. Pelajar hingga aktivis pun ikut menjadi korban dalam tindakan kekerasan ini.

“Taktik penghilangan paksa merupakan instrumen utama dari Pemerintah Mesir. Siapapun akan berada dalam bahaya, jika berbicara lantang,” ujar Philip Luther, Direktur Amnesty International untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara.

Laporan yang dirilis di London, pada hari Rabu, 13 Juni 2016, mengatakan rata-rata tiga hingga empat orang menghilang setiap hari di Mesir. Tindakan tersebut merupakan bagian dari kebijakan pelarangan perbedaan pendapat yang diterapkan Pemerintah Mesir sejak awal tahun 2015.

Pelajar, aktivis politik dan para pendemo, ikut menjadi korban tindakan kekerasan ini. Bahkan seorang anak berusia 14 tahun, berulang kali dicabuli dengan sebuah tongkat kayu agar mengakui kesalahannya. Sementara sebagian lain ada yang dipukul, ditelanjangi, bahkan disetrum.

Komnas HAM Mesir, pada 3 Juli 2016 juga telah menerbitkan laporan serupa. Organisasi resmi pemerintah Mesir ini merilis data bahwa ada 266 kasus penghilangan paksa terhadap rakyat Mesir selama Maret hingga April 2015. Laporan tersebut menyebutkan bahwa Kementerian Dalam Negeri adalah pihak yang bertanggungjawab atas kejadian ini.

Meskipun Pemerintah Mesir telah menyangkal adanya praktik-praktik penyiksaan tersebut, namun tidak ada pernyataan lebih lanjut. Media Al Jazeera yang mencoba meminta klarifikasi, belum mendapatkan respons apa-apa .

Beberapa warga Mesir angkat bicara kepada media terkait hal ini. Wael Abbas, seorang warga Mesir mengatakan kepada Al Jazeera, bahwa organisasi-organisasi HAM di negaranya saat ini menjadi target dari pemerintah.

“Pemerintah telah membekukan aset beberapa organisasi di Mesir, bahkan telah melarang para aktivis-aktivis ini untuk melakukan perjalanan. Akun rekening bank milik mereka pun juga ikut dibekukan,” ujar Abbas.

“Polisi memberhentikan orang-orang secara paksa di tengah jalan, lalu meminta telepon genggam orang-orang tersebut. Polisi mengecek akun Facebook milik mereka dan jika menemukan ada unsur-unsur anti-rezim di dalamnya, maka mereka akan ditahan,” tambah Abbas.

Selain itu, Amnesty International juga mengkritisi pemerintah negara-negara Eropa dan Amerika Serikat yang mengabaikan hal ini. “Negara-negara Eropa dan Amerika terus menyuplai peralatan untuk kepolisian Mesir, namun mereka mengabaikan kondisi HAM di Mesir yang semakin memburuk.”

Laporan atas tindakan keras yang dilakukan oleh Pemerintah Mesir semakin meningkat sejak Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi berkuasa. Mantan Panglima tentara Mesir itu menjadi pemimpin Mesir setelah menggulingkan Presiden Mesir sebelumnya, Mohamed Morsi pada Juli 2013.

ALJAZEERA | FAJAR PEBRIANTO | MR

Berita terkait

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

9 jam lalu

Amnesty International Temukan Pasokan Teknologi Pengawasan dan Spyware Masif ke Indonesia

Amnesty International menyiarkan temuan adanya jaringan ekspor spyware dan pengawasan ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

24 hari lalu

Aktivis Palestina Meninggal karena Kanker, 38 Tahun Mendekam di Penjara Israel

Walid Daqqah, seorang novelis dan aktivis Palestina yang menghabiskan 38 tahun di penjara Israel, meninggal pada Minggu karena kanker

Baca Selengkapnya

Amnesty International Minta Pembentukan TGPF Usut Penyiksaan Warga Sipil oleh TNI di Papua

39 hari lalu

Amnesty International Minta Pembentukan TGPF Usut Penyiksaan Warga Sipil oleh TNI di Papua

Amnesty International menilai penyiksaan kejam oleh prajurit TNI terhadap warga sipil di Papua merusak naluri keadilan dan mengandung rasisme.

Baca Selengkapnya

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

40 hari lalu

Respons Amnesty Internasional, Imparsial, Komnas HAM soal Anggota TNI Aniaya Warga Papua

Warga Papua yang diduga anggota TPNPB-OPM itu bernama Definus Kogoya. Kejadian penganiayaan dilakukan di wilayah Kabupaten Puncak.

Baca Selengkapnya

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

42 hari lalu

Sengkarut 'Penggusuran' Warga di IKN, Ini Kata NGO dan OIKN

Surat yang minta Warga Pemaluan di kawasan IKN membongkar rumah mereka menjadi sorotan. OIKN berjanji bedah rumah warga yang tak sesuai master plan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

44 hari lalu

Amnesty International Soroti Respons Delegasi Indonesia Kerdilkan Fakta dan Kondisi HAM di Sidang PBB

Amnesty International Indonesia mencatat, dari Januari 2018-Mei 2023, tercatat sekitar 65 kasus pembunuhan di luar hukum dengan 106 korban.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Desak Otorita IKN Stop Mengancam Hak atas Tempat Tinggal Warga Sepaku

48 hari lalu

Amnesty International Desak Otorita IKN Stop Mengancam Hak atas Tempat Tinggal Warga Sepaku

Amnesty International Indonesia mendesak pemerintah dan Otorita IKN menghentikan ancaman terhadap hak atas tempat tinggal warga Sepaku.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

23 Februari 2024

Amnesty International Catat 16 Kasus Intimidasi Sepanjang Pemilu 2024

Sejak masa kampanye Pemilu 2024 hingga sehari jelang 14 Februari, paling tidak ada 16 kasus intimidasi yang menyasar setidaknya 34 korban.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

12 Februari 2024

Pengadilan Perintahkan Belanda Hentikan Pengiriman Suku Cadang F-35 ke Israel

Pengadilan Belanda mencatat adanya risiko suku cadang tersebut digunakan Israel dalam 'pelanggaran serius terhadap hukum kemanusiaan internasional'

Baca Selengkapnya

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

23 Januari 2024

Iran Eksekusi Mati Demonstran Mahsa Amini, Dituduh Tabrak Polisi Hingga Tewas

Iran mengeksekusi mati Mohammad Ghobadlou, 23 tahun, seorang demonstran protes Mahsa Amini atas tuduhan pembunuhan polisi

Baca Selengkapnya