Pentagon Cabut Larangan bagi Gay di Militer AS  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Jumat, 1 Juli 2016 03:10 WIB

Sejumlah pasukan militer Amerika Serikat, menyambut kedatangan Presiden AS Barack Obama saat berkunjung ke pangkalan udara Iwakuni di Iwakuni, Jepang, 27 Mei 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Washington DC - Pentagon mencabut larangan bagi kaum lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) yang ingin bergabung dengan militer Amerika Serikat. Pencabutan aturan yang menjadi salah satu hambatan bagi beberapa individu ini diumumkan oleh Menteri Pertahanan Amerika Ash Crater pada Kamis, 30 Juni 2016.

Seperti dikutip dari kantor berita CNN International, Jumat, 1 Juli 2016, keputusan tersebut diambil karena militer Amerika telah melihat adanya perubahan besar atas peran perempuan dan masuknya kaum LGBT dalam biro layanan militer Amerika beberapa tahun terakhir.

"Departemen Pertahanan dan militer Amerika harus membuka diri terhadap talenta-talenta yang ada dalam rangka mempertahankan posisi kami saat ini, yakni sebagai kekuatan tempur terbaik di dunia yang pernah ada," kata Carter dalam konferensi persnya di Pentagon.

Carter tidak menginginkan ada hambatan yang tidak berhubungan dengan kualifikasi seseorang dalam perekrutan tentara, pelaut, penerbang, juga marinir terbaik. "Kami harus memberikan akses penuh bagi 100 persen populasi Amerika," ujarnya.

Walaupun jumlah kaum LGBT tidak banyak, Carter menilai, mereka memiliki talenta dan keahlian untuk berkontribusi bagi Amerika. Carter pun mengatakan keputusan itu merupakan masalah prinsip. "Orang Amerika yang ingin melayani dan memenuhi standar kami harus diberikan kesempatan untuk bersaing," katanya.

Carter berujar, pencabutan larangan tersebut akan segera berlaku dan tidak ada lagi kaum LGBT yang ditolak bergabung di militer Amerika akibat aturan itu. Diperkirakan terdapat 11 ribu kaum LGBT yang menjadi petugas biro layanan dan tentara cadangan yang akan terpengaruh dengan keputusan tersebut.

CNN INTERNATIONAL | ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya