Ke Monumen Genosida, Paus Serukan Armenia-Turki Rekonsiliasi  

Reporter

Minggu, 26 Juni 2016 09:43 WIB

Paus Fransiskus saat mengunjungi monumen para korban genosida di Armenia. armenpress.an

TEMPO.CO, Yerevan - Paus Fransiskus berkunjung ke monumen kenangan peristiwa genosida warga Armenia (Tsitsernakaberd Armenian Genocide Memorial) di Yerevan kemarin, 25 Juni 2016. Paus Fransiskus yang didampingi Presiden Serzh Sarkisian meletakkan karangan bunga dan berdoa saat berkunjung ke monumen itu. Dia lalu menandatangani buku tamu.

Paus mengucapkan doa sekaligus harapannya seperti dikutip dari Armenrpess.am: "Di sini saya berdoa dengan rasa sakit di hati saya, jangan pernah terjadi lagi tragedi-tragedi seperti ini, sehingga kemanusiaan tidak dilupakan dan tahu cara mengatasi setan dengan kebaikan. Semoga Tuhan memberikan kasih kepada penduduk Armenia dan perdamaian serta penghiburan kepada seluruh dunia. Semoga Tuhan melindungi kenangan penduduk Armenia. Kenangan tak seharusnya dikikis atau dilupakan. Kenangan merupakan sumber perdamaian dan masa depan."

Keluarga para korban genosida hadir dan bertemu Paus dalam kunjungan hari keduanya ke monumen itu. Paus selama tiga hari berada di Armenia.

Sekitar 1,5 juta penduduk Armenia tewas di tangan pasukan Kerajaan Ottoman, sekarang Turki, antara 1915 dan 1917. Armenia butuh waktu lama untuk mendapat pengakuan internasional atas tragedi kemanusiaan yang disebut sebagai kejahatan genosida ini.

Turki menolak penyebutan kejahatan genosida. Alasannya, penduduk kedua negara menjadi korban dalam perang itu.

Paus Fransiskus, yang menggunakan istilah genosida dalam tragedi kemanusiaan Armenia pada 2015, membuat Turki naik darah. Ankara menarik pulang diplomatnya dari Vatikan hampir selama setahun.

Belakangan, Paus Fransiskus lebih menekankan pernyataannya soal tragedi kemanusiaan di Armenia pada perdamaian dan rekonsiliasi oleh kedua negara. "Semoga Tuhan memberkati masa depan Anda dan memberikan penduduk Armenia serta Turki jalan untuk rekonsiliasi, dan damai selalu semerbak bersemi di Nagorny Karabakh."

Armenia merupakan negara pertama di dunia yang memberlakukan Kristen sebagai dasar agama pada abad ke-4. Berdasarkan sensus penduduk tahun 2011, 96 persen penduduk negara bekas jajahan Soviet itu penganut Gereja Apostolik Armenia.

Selebihnya adalah penganut Kristen minoritas, yakni sekitar 14 ribu orang penganut Gereja Katolik Roma dan sekitar 8.000 orang penganut Kristen Ortodoks—terutama mereka yang dulunya warga Rusia, Yunani, Georgia, dan Ukraina.

ARMENPRES.AM | CHANNEL NEWS ASIA | MARIA RITA

Berita terkait

Mkhitaryan Mundur dari Timnas Armenia Setelah 6 Pemain AS Roma Positif COVID-19

11 November 2020

Mkhitaryan Mundur dari Timnas Armenia Setelah 6 Pemain AS Roma Positif COVID-19

Penyerang AS Roma, Henrikh Mkhitaryan, mengundurkan diri dari timnas Armenia setelah enam rekan setimnya dinyatakan positif COVID-19.

Baca Selengkapnya

Kardinal Katolik yang Dipuja Gereja Anglikan Jadi Orang Suci

14 Oktober 2019

Kardinal Katolik yang Dipuja Gereja Anglikan Jadi Orang Suci

Paus Fransiskus menganugerahkan Kardinal John Henry Newman, pendeta paling berpengaruh di Gereja Anglikan dan menjadi Katolik, sebagai orang suci.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus: Berita Bohong itu Iblis, Jurnalis Cari Kebenaran

26 Januari 2018

Paus Fransiskus: Berita Bohong itu Iblis, Jurnalis Cari Kebenaran

Paus Fransiskus mengecam berita bohong sebagai iblis dan mendesak jurnalis untuk menjalankan misinya mencari kebenaran.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar

27 November 2017

Paus Fransiskus Diingatkan Tak Gunakan Kata Rohingya di Myanmar

Paus Fransiskus diingatkan untuk tidak menggunakan kata Rohingya selama berkunjung ke Myanmar.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Kritik Pemakaian Telepon Seluler Saat Misa Kudus

9 November 2017

Paus Fransiskus Kritik Pemakaian Telepon Seluler Saat Misa Kudus

Paus Fransiskus mengungkapkan kesedihannya dan kritiknya terhadap penggunaan telepon seluler, Ipad, dan sejenisnya saat Misa Kudus.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Cedera Mata di Kolombia

11 September 2017

Paus Fransiskus Cedera Mata di Kolombia

Paus Fransiskus mengalami luka di bagian mata sebelah kiri dan tampak berdarah saat berkunjung ke Kolombia.

Baca Selengkapnya

Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017

29 Agustus 2017

Peduli Rohingya, Paus Fransiskus ke Myanmar Akhir 2017





Paus Fransiskus itu menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya di Myanmar segera diakhiri.

Baca Selengkapnya

Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

28 Agustus 2017

Paus Desak Myanmar Hentikan Kekerasan terhadap Rohingya

Paus Fransiskus menyerukan agar kekerasan atas warga Rohingya segera diakhiri.

Baca Selengkapnya

Lewat Video Propaganda, ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus

25 Agustus 2017

Lewat Video Propaganda, ISIS Ancam Bunuh Paus Fransiskus

Video propaganda ISIS yang mengancam untuk membunuh pemimpin umat katolik dunia, Paus Fransiskus dibuat di Filipina.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Kutuk Serangan ke Gereja di Nigeria

10 Agustus 2017

Paus Fransiskus Kutuk Serangan ke Gereja di Nigeria

Serangan terhadap gereja jarang terjadi di wilayah selatanNigeria karena kawasan ini dihuni oleh mayoritas kaum Kristen.

Baca Selengkapnya