Melawan Milisi, Bangladesh Bekali Penduduk dengan Bambu dan Pluit

Reporter

Kamis, 16 Juni 2016 19:01 WIB

Sejumlah pekerja anak beristirahat setelah bekerja di pabrik peralatan logam di Dhaka, Bangladesh, 12 Juni 2016. AP/A.M. Ahad

TEMPO.CO, Dhaka - Polisi Bangladesh, Rabu, 15 Juni 2016, mengatakan mereka telah mempersenjatai warga desa dengan tongkat bambu dan pluit sebagai upaya menghalangi kelompok militan radikal menyerang kaum minoritas.

Para pejabat di kepolisian itu menerangkan, pemberdayaan masyarakat itu merupakan aksi melawan kelompok militan yang telah membunuh puluhan aktivis sekuler, umat Hindu, dan kaum minoritas lain yang ada di seluruh wilayah negeri itu dalam beberapa tahun terakhir.

Kebijaksanaan mempersenjatai penduduk itu dikeluarkan setelah jasad seorang pendeta Hindu ditemukan dalam keadaan disembelih di ladang pertanian di sebelah barat Bangladesh. Peristiwa ini dianggap paling mengerikan menyusul kampanye permusuhan terhadap kaum minoritas yang hidup di negeri mayoritas muslim.

"Kami ingin mengubah skenario. Kami ingin warga masyarakat berhati-hati, selamat, dan bersatu melawan kelompok militan dan kejahatan lainnya," kata Ehsan Ullah, Kepala Kepolisian di Distrik Magura yang didiami minoritas Hindu.

Ullah menambahkan, tongkat bambu dan pluit bertujuan untuk menumbuhkan moral setempat. "Hampir seluruh serangan berlangsung ketika jalanan sepi dan warga lokal sibuk di ladang atau tidur," katanya kepada AFP.

Polisi menolak anggapan bahwa upaya yang mereka lakukan itu dapat membuka peluang disalahgunakan, meskipun ada kekhawatiran dari kelompok hak asasi dapat memicu kerusuhan massa.

AL ARABIYA | CHOIRUL AMINUDDIN





Berita terkait

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.

Baca Selengkapnya

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan

Baca Selengkapnya

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.

Baca Selengkapnya

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.

Baca Selengkapnya

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.

Baca Selengkapnya

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.

Baca Selengkapnya