Indonesia Kecam Serangan Bom di Istanbul  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 7 Juni 2016 21:36 WIB

Sebuah mobil yang hancur akibat terkena serangan bom yang ditargetkan pada disamping bus polisi di Istanbul, Turki, 7 Juni 2016. REUTERS/Osman Orsal

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia mengecam keras serangan teror di Istanbul, Turki, yang terjadi pada Selasa, 7 Juni 2016, pukul 08.15 waktu setempat atau pukul 12.15 WIB.

Ledakan bom yang terjadi di Distrik Vezneciler dilaporkan telah menyebabkan sebelas orang meninggal, yang terdiri atas empat warga negara sipil dan tujuh polisi. Distrik ini adalah distrik yang sibuk dan merupakan salah satu tempat tujuan wisata di Turki.

"Pemerintah dan rakyat Indonesia menyampaikan simpati dan duka cita yang mendalam kepada rakyat dan pemerintah Turki, khususnya korban dan keluarga korban," demikian ungkap Kementerian Luar Negeri RI dalam rilis yang diterima Tempo, Selasa.

Dilaporkan, seorang warga negara Indonesia (WNI) berstatus mahasiswa terluka ringan akibat plafon ruang kelas yang rubuh karena getaran ledakan tersebut. WNI itu kuliah di Universitas Istanbul jurusan fisika. KJRI Istanbul sudah menghubungi WNI tersebut dan diketahui hanya mengalami luka gores. Saat ini yang bersangkutan sudah kembali ke asrama.

KJRI Istanbul akan terus berkoordinasi dengan otoritas terkait di Turki dan mengimbau WNI yang berada di Turki menghindari pusat-pusat keramaian yang dapat menjadi target. Sedangkan WNI yang akan berpergian ke wilayah tersebut diharapkan memperhatikan perkembangan situasi.

Saat ini ada 708 orang WNI yang berdomisili di Istanbul. Sebagian besar adalah mahasiswa atau WNI yang telah memiliki pekerjaan tetap di Turki.

NATALIA SANTI


Berita terkait

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

26 Oktober 2017

Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan

Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.

Baca Selengkapnya

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

4 Agustus 2017

Erdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki

Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.

Baca Selengkapnya

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

18 Juli 2017

Lagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan

Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya

Baca Selengkapnya

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

7 Juli 2017

Pemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki

Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen

Baca Selengkapnya

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

7 Juli 2017

Jokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan

Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.

Baca Selengkapnya

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

19 Juni 2017

Terkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan

Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

16 Juni 2017

Paspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat  

Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.

Baca Selengkapnya

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

16 Juni 2017

Gebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap

AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington

Baca Selengkapnya

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

3 Juni 2017

Terkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan

Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.

Baca Selengkapnya

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

2 Juni 2017

Setelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina

TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.

Baca Selengkapnya