Jurnalis Internasional Serukan Boikot Jumpa Pers Duterte  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 3 Juni 2016 20:01 WIB

Calon kandidat Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menjawab pertanyaan saat konferensi pers di Davao City, Filipina, 9 Mei 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah wartawan internasional yang bergabung dalam satu kelompok menyerukan kritik keras dan boikot terhadap presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, setelah baru-baru ini mengatakan banyak jurnalis yang tewas di Filipina "pantas mati". Banyak media lokal juga mengecam sambutannya.

Duterte mengatakan banyak wartawan di Filipina dibunuh karena perilaku korup dan suka menerima suap. Dalam konferensi pers, Selasa lalu, Duterte berujar, "Hanya karena Anda seorang jurnalis, (tidak berarti) Anda dibebaskan dari pembunuhan."

Jurnalis Tanpa Batas (RWB), komite perlindungan wartawan, mendesak media Filipina memboikot konferensi pers Duterte sampai ia mengeluarkan permintaan maaf resmi di hadapan publik, demikian laporan Asian Correspondent.

Komite menegaskan bahwa pernyataan Duterte yang terkesan memaafkan pembunuhan di luar hukum dapat menjadi pertanda bahwa Filipina akan menjadi ladang pembantaian bagi wartawan.

Pada Kamis, 2 Juni 2016, Federasi Jurnalis Internasional, yang berbasis di Filipina, juga mengutuk pernyataan Duterte. "Ini mengerikan bahwa presiden terpilih Rodrigo Duterte harus membenarkan pembunuhan wartawan di negeri ini dengan menggunakan isu korupsi."

Meskipun tidak menyangkal kemungkinan perilaku korupsi yang telah menjadi faktor di balik beberapa kasus pembunuhan, Federasi menyatakan tidak dapat dibenarkan mengambil kehidupan seseorang secara semena-mena. "Pembunuhan bukanlah lelucon. Begitu pun kebebasan pers."

Federasi kemudian mengingatkan Filipina sebagai negara kedua paling mematikan bagi jurnalis sejak 1990. Insiden yang paling diingat adalah pembunuhan massal yang dikenal sebagai pembantaian Maguindanao pada 2009, ketika 30 jurnalis dibantai akibat konflik perebutan jabatan gubernur di Maguindanao antara klan Ampatuan dan Toto Mangudadatu.

ASIAN CORRESPONDENT | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya