Ajaib, Bayi Ini Terlahir dengan Ekor Sepanjang 15 Cm

Reporter

Kamis, 26 Mei 2016 07:43 WIB

Seorang bayi dilahirkan dengan buntut sepanjang 15cm. People's Daily China

TEMPO.CO, Jakarta - Dokter di Provinsi Sichuan, Cina, terkejut ketika menemukan ekor sepanjang 15 sentimeter di pantat bayi laki-laki.

Menurut Stuff.nz edisi 23 Mei 2016, bayi yang diketahui bernama Yang Yang itu dijuluki monyet kecil dan tikus kecil oleh keluarganya. Daging lebih itu menyerupai ekor tikus dan dapat digulung serta tegak dengan sendirinya.

Bayi berusia 11 bulan itu baru-baru ini menjalani operasi usus buntu di Rumah Sakit di Chongqing, Cina tenggara.

Dokter mengatakan tumbuhnya daging pada tulang ekor bayi itu karena cacat yang mungkin karena kurangnya asam folat dalam diet ibu Yang Yang ketika sedang hamil.

Pertumbuhan daging yang dikenal sebagai meningocele adalah jenis spina bifida. Hal ini terjadi ketika lubang di tulang belakang memungkinkan membran yang melindungi sumsum tulang belakang untuk keluar dan menjadi seperti ekor.

Namun ibu bayi itu berkata kepada Chongqing Evening Daily bahwa pemeriksaan saat dia hamil tidak menunjukkan kejanggalan.

Meskipun anak itu berperilaku seperti bayi lain, keluarganya menyadari kakinya agak lemah ketika menendang.

Ahli bedah bayi menyatakan, jika tidak diobati, itu akan menyebabkan anggota tubuh yang lebih rendah tumbuh secara tidak normal dan akhirnya menyebabkan kelumpuhan dan masalah dengan sistem ekskresi.

Cacat semacam ini biasanya dikaitkan dengan kekurangan asam folat pada wanita hamil. Dokter sering menyarankan mereka yang berencana menikah untuk mengkonsumsi asam folat sebelum hamil. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan cacat lahir saraf hingga 85 persen.

Pada 2012, bayi perempuan berusia empat bulan menjalani operasi pengangkatan ekor sepanjang 6 cm di Rumah Sakit Sun Yat-sen Memorial di Guangzhou.

Tahun lalu, anak 14 tahun di India dioperasi terkait dengan ekor sepanjang 10 cm di pantatnya. Ekor itu menghambat kemampuannya berjalan.

Namun pengangkatan ekor dari bokong anak bernama Arshid Ali Khan itu sempat diprotes masyarakat yang percaya anak itu reinkarnasi dewa monyet Hindu, Hanuman.

STUFF.NZ | ASIAONE|DAILY MAIL | YON DEMA





Advertising
Advertising

Berita terkait

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

17 menit lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

54 menit lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Anthony Sinisuka Ginting Dibungkam Shi Yu Qi, Indonesia Teringgal 0-1 dari Cina

Anthony Sinisuka Ginting tak mampu berbuat banyak dalam laga perdana final Piala Thomas 2024 melawan tunggal pertama Cina, Shi Yu Qi.

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

6 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

7 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya