Obama: Asia Tak Perlu Khawatir pada Pilpres Amerika  

Reporter

Rabu, 25 Mei 2016 22:21 WIB

Obama minum bir di sebuah warung di Hanoi. Instagram.com

TEMPO.CO, Ho Chi Minh City - Dalam satu pernyataan saat berada di Vietnam, Presiden Amerika Serikat Barack Obama mencoba meredakan kekhawatiran masyarakat Asia mengenai pemilihan presiden penggantinya mendatang.

Obama, yang akan segera mengakhiri masa kekuasaannya di Gedung Putih pada Januari 2017, mengimbau masyarakat Asia tidak perlu khawatir dengan situasi saat ini di Amerika. Menurut dia, masyarakat Amerika cukup pintar untuk menentukan siapa yang layak memimpin mereka.

"Warga Amerika adalah orang-orang yang baik. Kadang-kadang politik kita tidak mengungkapkan semua kebaikan rakyat," kata Obama, seperti dilansir Reuters, Rabu, 25 Mei 2016.

Meskipun tidak mengacu pada salah satu calon, pernyataan presiden berkulit hitam pertama di negara adidaya tersebut adalah untuk menghilangkan ketakutan warga luar negeri tentang sosok Donald Trump. Calon presiden dari Partai Republik tersebut diketahui banyak pihak merupakan seorang yang penuh dengan kontroversi serta kebencian terhadap ras dan agama lain.

Obama berasal dari Partai Demokrat. Ketika salah seorang bertanya, siapa yang mewakili Demokrat menuju Gedung Putih, apakah Hillary Clinton atau Bernie Sanders? Obama hanya menjawab bahwa semuanya akan baik-baik saja. Hillary dan Sanders kini tengah berkompetisi menjadi kandidat presiden dari Partai Demokrat.

Dalam kunjungannya selama tiga hari di Vietnam, Obama telah membuat keputusan bersejarah dengan menarik embargo senjata terhadap negara komunis tersebut.

Setelah berkunjung ke Vietnam, Obama akan melakukan perjalanan ke Jepang untuk menghadiri pertemuan puncak G7 dan mengunjungi Kota Hiroshima.

REUTERS | YON DEMA




Berita terkait

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

13 menit lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

56 menit lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

2 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

2 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

2 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

2 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

4 jam lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

7 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

9 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya