Kuli Bangunan Ikat Anak di Batu karena Tak Bisa Bayar Baby-Sitter  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 23 Mei 2016 07:35 WIB

Seorang buruh anak berada di pertambangan batu bara tradisional Jharia. Pekerjaan ini sangat berbahaya bagi anak-anak, terutama mereka diupah dengan sangat rendah untuk pekerjaan yang sangat berat. Jharia, India. Jonas Gratzer/Getty Images

TEMPO.CO, New Delhi - Sepasang suami-istri mengaku terpaksa mengikat anaknya yang masih kecil di tiang konstruksi di tempat kerjanya. Perbuatan tersebut dilakukan karena mereka tidak mampu membayar pengasuh ataupun jasa penitipan anak.

Kedua warga asal India itu mengaku tidak ada pilihan. Mereka tak mampu mengirim Shivani yang baru berusia 15 bulan ke tempat penitipan anak dan kakaknya yang berusia 3 tahun juga tidak mampu menjaga dan mengawasi adiknya itu.

Baca juga:
Heboh Kontribusi Reklamasi: Tiga Skenario Nasib Ahok
Dea Mirella: Aku Hancur, Menangis Tiap Dengar Suara Bayi

Anak-anak itu terpaksa diikat di tiang batu untuk mencegah mereka bermain dan melintas ke jalan raya di kota yang terletak di wilayah barat India tersebut. Anak-anak itu terpaksa menghabiskan sembilan jam di bawah suhu 40 derajat Celsius.

Kedua anak itu diikat dengan pita di sebuah batu. "Saya mengikatnya. Jadi, dia tidak akan berlari ke jalan raya di dekat situ. Anak sulung baru berusia 3,5 tahun. Jadi, dia tidak mampu memantau adiknya itu," kata ibu anak tersebut, Sarta Kalara.

"Lalu lintas di daerah ini sangat ramai. Jadi, saya tidak ada pilihan. Ini untuk keselamatannya. Dia dan suaminya bekerja menggali lubang untuk kabel listrik di Kota Ahmedabad dan mendapat upah 250 rupe.

Di India, sekitar 40 juta pekerja bangunan mengais rezeki di kota-kota yang berkembang pesat. Satu dari lima pekerja itu adalah wanita yang mayoritas adalah pendatang miskin.

Di India, anak-anak terlihat bermain-main tanpa pengawasan orang tua, yang kebanyakan bekerja mengangkut batu bata atau menggali jalan baru atau menjadi kuli untuk membangun rumah mewah.

Ketua Perlindungan Anak, Prabhat Jha, mengatakan perlu ada fasilitas pusat perawatan baik dari pemerintah atau perusahaan konstruksi. "Perlu ada tempat yang aman untuk anak-anak itu untuk mengelakkan mereka terluka," katanya Jha, seperti yang dilansir Straits Times, 18 Mei 2016.

Orang tua di India biasanya akan membawa anak-anak tinggal bersama mereka sampai mereka berusia 7 atau 8 tahun di kota. Setelah itu, anak-anak tersebut akan dikirim untuk tinggal bersama kakek-nenek mereka di desanya.

STRAITS TIMES | METRO.UK | YON DEMA


Baca juga:
Heboh Kontribusi Reklamasi: Tiga Skenario Nasib Ahok
Geger Daging Manusia Dijadikan Kornet, Ini Penampakannya





Advertising
Advertising






BACA JUGA
Lagu Dangdutnya Termasuk Dilarang, Reaksi Jupe Mengejutkan!
Heboh Konstribusi Reklamasi: Inilah 3 Skenario Nasib Ahok

Berita terkait

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

1 hari lalu

6 Tips Solo Traveling ke India, Keselamatan jadi Prioritas

Pemberitaan tentang tingkat kriminalitas di India membuat banyak pelancong yang berpikir ulang untuk melakukan solo traveling ke sana.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

2 hari lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

3 hari lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

4 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

4 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

5 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

5 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya