Bunuh Penjahat, Wali Kota di Filipina Ini Beri Imbalan Uang

Reporter

Sabtu, 21 Mei 2016 07:25 WIB

Rodrigo "Digong" Duterte. REUTERS/Erik De Castro

TEMPO.CO, Manila- Wali kota terpilih Cebu di wilayah tengah Filipina Tomas Osmena mengikuti jejak Presiden baru negara itu, Rodrigo Duterte soal memberantas kejahatan. Ia menawarkan imbalan kepada polisi ataupun warganya untukmembunuh penjahat.

Osmena mengatakan dirinya akan membayar polisi ataupun masyarakat sebesar 50.000 peso (Rp 14,6 juta) untuk setiap penjahat yang tewas dan 5.000 peso (Rp 1,5 juta) untuk setiap penjahat yang terluka.

"Jika kamu membunuh seorang penjahat ketika bertugas, kamu akan diberikan imbalan, tidak ada persoalan. Saya di sini untuk membantu polisi dan bukan menuntut mereka," kata Osmena seperti dilansir ABC.AU pada 20 Mei 2016.

Baca juga: Duterte Berlakukan Kembali Hukuman Mati di Filipina

Menurut Osmena, tujuan menawarkan imbalan bagi pembunuh penjahat adalah memberikan rasa takut kepada penjahat. Dan, jika para penjahat tersebut berulah berarti mereka mengajaknya untuk perang.

Meskipun begitu, wali kota yang mengalahkan calon petahana, Michael Rama, menekankan bahwa setiap pembunuhan harus legal atau sesuai dengan aturan hukum yang berlaku dan senjata yang digunakan harus berlisensi.

Ketika ditanyakan mengenai dari mana sumber uang imbalan tersebut berasal, Osmena tidak menjelaskannya, hanya mengatakan bahwa yang pasti tidak berasal dari anggaran daerah.

Namun, kalangan kelompok hak asasi khawatir tawaran imbalan tersebut akan menjurus ke kemungkinan terjadinya praktek main hakim sendiri.

Pernyataann kelompok hak asasi itu muncul saat menyerahkan hadiah berupa sejumlah uang kepada seorang polisi Cebu, Juliyus Sadaya Regis, yang berhasil melukai dua perampok pada Selasa lalu.

PHIL STAR|ABC.AU|YON DEMA

Berita terkait

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

1 Februari 2024

Sosok Ferdinand Marcos Jr yang Terancam Dimakzulkan Duterte

Menanggapi tuduhan keras Duterte, Marcos hanya tertawa. Dia menyatakan bahwa ia tidak akan memberikan tanggapan serius terhadap pertanyaan tersebut.

Baca Selengkapnya

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

31 Januari 2024

Begini Konflik Antara Duterte dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr

Marcos bekerja sama dengan putri Duterte, Sara, untuk menjadikannya wakil presiden dalam kemenangan Pemilu 2022. Namun, keretakan dalam aliansi keluarga tersebut muncul ketika petahana telah menyimpang dari kebijakan anti-narkoba dan kebijakan luar negeri pendahulunya.

Baca Selengkapnya

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

12 September 2023

Peraih Nobel Perdamaian, Maria Ressa, Dibebaskan dari Kasus Pajak Filipina

Maria Ressa, peraih Nobel Perdamaian 2021 bersama jurnalis Rusia, mendapatkan reputasi karena pengawasan terhadap mantan Presiden Rodrigo Duterte.

Baca Selengkapnya

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

10 Mei 2022

Kembalinya Keluarga Marcos Berkuasa di Filipina Disambut Protes Mahasiswa

Sekitar 400 mahasiswa melakukan protes di luar gedung Komisi Pemilihan Filipina menentang kemenangan Ferdinand Marcos Jr dalam pemilihan presiden

Baca Selengkapnya

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

9 Mei 2022

Pilpres Filipina: Profil Ferdinand Marcos Jr, Si Bongbong Penerus Dinasti Marcos

Calon-calon yang bertarung dalam pilpres Filipina ada 10 kandidat dan terdapat 3 nama yang digadang-gadang menggantikan Presden Duterte.

Baca Selengkapnya

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

7 Februari 2022

Putra Eks Diktator Filipina Marcos Berpeluang Besar Menjadi Presiden

Putra mantan diktator Filipina Ferdinand Marcos menjadi kandidat yang paling berpeluang menggantikan Presiden Rodrigo Duterte

Baca Selengkapnya

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

17 Januari 2022

KPU Filipina Tolak Petisi untuk Melarang Anak Marcos Jadi Capres

Komisi pemilihan umum (KPU) Filipina menolak petisi yang berusaha untuk melarang putra mendiang diktator Ferdinand Marcos menjadi capres

Baca Selengkapnya

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

14 Januari 2022

Filipina Larang Warga Belum Vaksin COVID-19 Naik Transportasi Publik di Manila

Aturan pemerintah Filipina ini menuai kecaman karena dianggap mendiskriminasi warga miskin yang belum memperoleh akses vaksin COVID-19

Baca Selengkapnya

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

7 Januari 2022

Warga Filipina yang Belum Imunisasi Vaksin Covid-19 Bisa Ditahan, Jika ...

Warga Filipina yang belum imunisasi vaksin Covid-19 agar tidak keluar rumah jika tidak mendesak. Mereka bakal ditahan jika tak patuh.

Baca Selengkapnya

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

5 Januari 2022

Duterte Menolak Minta Maaf atas Pelanggaran HAM selama Perang Melawan Narkoba

Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengatakan dia tidak akan pernah meminta maaf atas kematian tersangka narkoba yang dibunuh di luar hukum.

Baca Selengkapnya