TEMPO Interaktif, New York:Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan meminta Dewan Keamanan PBB mengambil peranan lebih besar untuk membantu rakyat Irak. Ini dikatakan Annan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan (DK) PBB di markas besar PBB, New York, Rabu (26/3) malam waktu setempat atau Kamis Pagi waktu Jakarta. Sidang darurat DK PBB berlangsung setelah derasnya desakan internasional, termasuk dari Liga Arab dan Gerakan Non Blok, ke badan ini untuk bersikap lebih proaktif menyikapi krisis Irak, terutama terhadap nasib rakyat negeri ini. Kita hidup di tengah kecamuk dan bila tidak diperbaiki, akan mengakibatkan konsekwensi yang serius pada sistem internasional dan hubungan antar negara, kata Annan memperingatkan Dewan. Annan meminta anggota Dewan bisa melupakan perbedaan pendapatnya mengenai pengaktifan kembali program Oil for Food di Irak, yang telah dihentikan pekan lalu menyusul penarikan kembali seluruh staf PBB dari negara itu. Sekjen PBB juga menyatakan bahwa keinginan mempertahankan sikap masing-masing mengenai Irak harus diberikan bagi program kemanusiaan di Irak. Semua badan PBB siap membantu hal itu, kata Anan menegaskan. Bantuan pertama datang dari Kuwait pada hari ketujuh serangan ke Irak. Penduduk di Basra mengalami kekurangan air bersih, sementara penduduk di Umm Qsar tidak mendapat pangan dalam lima hari. Kofi Annan juga menyampaikan kepada Dewan tentang dunia yang mempertanyakan sikap PBB atas tidak dilakukannya pelucutan secara damai dan legitimasi Amerika Serikat menyerang Irak. Liga Arab, negara-negara Eropa dan negara lain telah mengecam serangan Amerika, namun tidak ada resolusi yang dihasilkan menyikapi serangan. (BBC/Yophiandi Tempo News Room)