Rusia Sambut Mata-mata Kuba Laksana Pahlawan  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Rabu, 11 Mei 2016 01:07 WIB

Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov. REUTERS/Sergei Karpukhin

TEMPO.CO, Moskow - Rusia memberikan sambutan tidak biasa kepada lima mata-mata Kuba yang baru saja dibebaskan dari penjara Amerika Serikat. Pada Selasa, 10 Mei 2016, pemerintah negara Vladimir Putin itu menggelar karpet merah, memuji lima mata-mata dan menyebut mereka sebagai pahlawan.

Negara juga menekankan pentingnya peranan pembebasan. "Kami bertemu sebelumnya dengan beberapa rekan Anda dan saya sangat senang sekarang Anda mengunjungi Moskow," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov saat menyambut lima mata-mata di gedung Kementerian Luar Negeri, di pusat Kota Moskow.

"Kami secara konsisten menekan (untuk pembebasan Anda), termasuk menghubungi Amerika, dan kami sangat senang berpartisipasi jangka panjang untuk pembebasan Anda, ternyata berguna dan membubuhkan hasil," ujar Lavrov.

Lima mata-mata dilaporkan sempat menghadiri parade militer di Lapangan Merah dalam peringatan ulang tahun ke-71 kekalahan Nazi Jerman oleh Uni Soviet, serta untuk memenuhi undangan Kepala Parlemen Rusia dan Partai Komunis.

Channel News Asia mengatakan dalam laporannya, lima tahanan asal Kuba itu dihukum setelah memata-matai sekelompok warga Kuba sayap kanan di Florida. Saat itu, para ekstremis anti-Castro mengebom Hotel Kuba dan menyabotase aksi pementasan. Mata-mata curiga, warga Kuba yang diasingkan itu mengatur serangan terhadap pemerintah.

Presiden Kuba Raul Castro tahun lalu menamai lima mata-mata Pahlawan Republik, gelar kehormatan tertinggi pemerintah Kuba. Pemerintah Kuba sendiri, di hari yang sama, membebaskan pekerja Amerika, Alan Gross, setelah ditahan 5 tahun atas tuduhan membawa peralatan telekomunikasi yang dilarang di Kuba.

Pembebasan tahan Kuba oleh pemerintah Amerika dimulai sejak Presiden Barack Obama menyerukan normalisasi hubungan. Tiga dari lima mata-mata Kuba dibebaskan pada 17 Desember 2014 melalui pertukaran dengan pria Kuba yang dipenjara hampir 20 tahun karena bekerja sama dengan Amerika untuk memata-matai negaranya sendiri.

Sebelum menjadi Rusia, Uni Soviet dikenal sebagai pelindung utama Kuba selama perang dingin tejadi, yakni saat Havana menasionalisasi perusahaan-perusahaan Amerika dan memberlakukan ide-ide sosialis. Bantuan ekonomi dan militer mulai menyusut setelah Uni Soviet runtuh pada 1991.

CHANNEL NEWS ASIA | MECHOS DE LAROCHA

Berita terkait

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

13 November 2017

Rusia Tuntut Amerika Kembalikan Bendera yang Dicuri

Bendera Rusia hilang dari konsulatnya di San Francisco, Amerika Serikat. Moskow menyebut benderanya dicuri.

Baca Selengkapnya

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

17 Oktober 2017

Rusia Buka Kembali Jalur Feri ke Korea Utara

Rusia telah membuka kembali jalur lautnya ke Korea Utara setelah sekitar 2 bulan lamanya ditutup.

Baca Selengkapnya

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

29 September 2017

ROSATOM Rusia Bidik Asia Tenggara untuk Kerja Sama Nuklir

ROSATOM, BUMN Nuklir asal Rusia,??menjajaki peluang kerja sama di bidang energi nuklir di negara-negara kawasan Asia Tenggara..

Baca Selengkapnya

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

27 September 2017

Berkat Ponsel, Pasangan Kanibal yang Bunuh 30 Orang Ditangkap

Pasangan kanibal ditangkap polisi setelah ponselnya ditemukan dan mengaku telah membunuh sedikitnya 30 orang.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

6 September 2017

Rusia Akan Tuntut Amerika Terkait Perampasan Properti Diplomatik

Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan Kementerian Luar Negeri untuk menuntut pemerintah Amerika Serikat atas perampasan properti diplomatik

Baca Selengkapnya

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

1 September 2017

Presiden Trump Minta Rusia Tutup 3 Konsulatnya di Amerika

Amerika Serikat telah meminta Rusia untuk menutup 3 kantor konsulatnya di San Francisco, Washington, dan New York.

Baca Selengkapnya

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

24 Agustus 2017

Duta Besar Rusia untuk Sudan Tewas di Kolam Renang

Duta Besar Rusia untuk Sudan, Mirgayas Shirinsky, ditemukan tewas di kolam renang kediamannya di ibu kota Khartoum

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

6 Agustus 2017

Liburan Musim Panas, Putin Berburu dan Berenang di Danau Dingin  

Putin menikmati liburan musim panasnya dengan berburu di padang gurun Siberia, berenang di air danau yang sangat dingin, dan memancing.

Baca Selengkapnya

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

31 Juli 2017

Putin Restui Pasukan Rusia Bertahan di Suriah Selama 49 Tahun  

Presiden Rusia Vladimir Putin menandatangani undang-undang baru mengenai Angkatan Udara Rusia untuk tetap di Suriah selama 49 tahun.

Baca Selengkapnya

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

27 Juli 2017

Kucing Ini Jadi Pahlawan Selamatkan Hidup 8 Bayi Landak

Seekor kucing di Rusia bernama Muska menjadi pahlawan setelah menyusui dan merawat 8 bayi landak yang tidak memiliki induk.

Baca Selengkapnya