Sekjen OPEC, Abdullah al-Badri. REUTERS/Andrew Winning
TEMPO.CO, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, eksportir minyak terbesar di dunia, pada Sabtu, 7 Mei 2016, menunjuk Khalid al-Falih, bos besar perusahaan raksasa minyak Saudi, Aramco, menjadi Menteri Energi menggantikan Ali al-Naimi, yang memegang jabatan ini sejak 1995.
Perubahan ini diduga terkait dengan pergeseran kebijakan minyak Saudi yang sedang dibuat Deputi Putra Mahkota Mohammed bin Salman selaku pengawas energi kerajaan dan kebijakan ekonomi.
Menurut para pengamat, pergantian Naimi ke Falih sebagai bagian dari perubahan kebijakan ekonomi besar-besaran Arab Saudi, bukan sekadar strategi penguatan kepemimpinan di Organisasi Negara-Negara Eksportir Minyak Bumi(OPEC).
"Kebijakan soal minyak bukanlah kebijakan pribadi Naimi, melainkan kebijakan kerajaan," kata Richard Mallinson, pengamat senior di Energy Aspects. Dia menambahkan, "Falih berpandangan bahwa pasar membutuhkan keseimbangan melalui harga minyak rendah, dan Arab Saudi memiliki kemampuan menunggu pemulihan harga."
Penunjukan Falih, ujar konsultan energi Saddad al-Hosseini, telah diharapkan beberapa waktu lalu karena dianggap mumpuni serta berpengalaman memimpin perusahaan energi dan sektor listrik.