Pilih Jadi Warga Negara atau Warga Dunia? Ini Jawabannya

Reporter

Sabtu, 30 April 2016 07:14 WIB

Ilustrasi anak-anak belajar dengan bola dunia. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - BBC World Service merilis hasil jajak pendapat dan menemukan bahwa orang lebih cenderung menyebut diri mereka sebagai "warga dunia" ketimbang warga negara. Kebanyakan orang yang mengidentifikasi dirinya sebagai warga dunia diungkapkan oleh warga di negara-negara berkembang.

Seperti dilansir QZ.com, Jumat, 29 April 2016, GlobeScan, yang melakukan jajak pendapat untuk BBC, melakukan survei lebih dari 20 ribu orang dar 18 negara, pada rentang Desember 2015 sampai April 2016.

Sejak memulai survei negara-negara pada 2001, perusahaan riset opini publik ini untuk pertama kalinya menemukan lebih dari setengah responden atau sebanyak 51 persen mengatakan bahwa mereka melihat diri mereka sebagai warga dunia daripada negara yang mereka tinggali saat ini.

Sementara 43 persen responden mengidentifikasi diri sebagai warga negara dan sisa persentase responden lainnya mengatakan "tergantung", atau dengan "tidak setuju atau setuju".

Wawancara itu dilakukan secara langsung, yaitu melalui telepon. Ketika ditanya apakah mereka melihat diri mereka lebih sebagai warga dunia daripada warga negara, petugas survei memberikan pilihan jawaban berupa sangat setuju, agak setuju, sangat tidak setuju atau agak tidak setuju, serta "tergantung" atau "saya tidak tahu".

Kecenderungan seseorang untuk mengidentifikasi dirinya pertama kali sebagai warga dunia sangat kuat di negara ekonomi berkembang seperti Nigeria, Cina, Peru, dan India. Sebanyak 65 persen responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tentang menjadi warga negara global pertama. Jumlah tersebut meningkat antara 13-20 persen dari setahun lalu.

GlobeScan melaporkan tren yang berlawanan di negara-negara makmur. Sejak krisis keuangan melanda pada 2009, GlobeScan mencatat penurunan pada orang yang mengidentifikasi sebagai warga dunia di tujuh negara, yang tergabung dalam Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan atau OECD. Tujuh negara tersebut meliputi Kanada, Chile, Meksiko, Jerman, Spanyol, Inggris, dan Amerika Serikat.

Selama periode yang sama, GlobeScan melihat kenaikan identifikasi kewarganegaraan dunia pada tujuh negara non OECD, yakni Brasil, Cina, India, Indonesia, Kenya, Nigeria, dan Rusia. Sebelum krisis keuangan, negara-negara OECD melaporkan tingkat yang lebih tinggi terkait warga dunia daripada yang non OECD.

Jerman, secara khusus, melihat penurunan perusahaan global. Sekitar 30 persen orang yang disurvei mengidentifikasi pertama kalinya sebagai warga dunia ketimbang warga Jerman. Angka tersebut merupakan persentase terendah yang didapat GlobeScan sejak 2001.

Sementara, 34 persen responden di Jerman mengatakan setuju menikahi orang dari latar belakang berbeda. Namun mayoritas dengan persentase 54 persen warga Jerman yang disurvei, mengatakan mereka setuju menerima negara dari pengungsi yang melarikan diri dari krisis di Suriah.

QZ.COM | BBC | FRISKI RIANA

Berita terkait

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

6 hari lalu

Google Form, Apa Saja Fungsinya?

Google Form platform online yang memungkinkan pengguna untuk membuat formulir, survei, kuis, dan polling

Baca Selengkapnya

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

7 hari lalu

Fakta Tentara AS Hilang di Hutan Karawang dan Ditemukan Meninggal

Kapuspen TNI Mayjen Nugraha Gumilar mengatakan tentara Amerika tersebut ditemukan sudah dalam keadaan meninggal di hutan Karawang.

Baca Selengkapnya

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

8 hari lalu

KPK Tak Dipercayai Publik, IM57: Sudah Direncanakan untuk Pembubaran

IM57+ Insitute merespon temuan survei Indikator Politik Indonesia soal kepercayaan publik kepada KPK. KPK, lembaga paling tidak dipercaya publik.

Baca Selengkapnya

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

8 hari lalu

Survei Indikator: 55,1 Persen Pendukung PDIP Tidak Setuju PSU Tanpa Prabowo-Gibran

Sebanyak 55,1 persen pendukung PDIP tidak setuju dengan PSU tanpa Prabowo-Gibran. Begini rinciannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

9 hari lalu

Terkini: Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup hingga Senin, Sri Mulyani Siapkan Strategi Jaga Rupiah

Penutupan Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara diperpanjang hingga Senin, 22 April 2024 akibat erupsi Gunung Ruang.

Baca Selengkapnya

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

11 hari lalu

Survei LSI: Kepercayaan ke MK Naik Jadi 73 Persen Efek Sidang Sengketa Pilpres

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, menyebut hasil survei menunjukkan MK mengalami tren peningkatan efek sidang sengketa hasil pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

12 hari lalu

Top 3 Dunia: Kecanggihan Rudal dan Drone Iran hingga Warga Israel Ogah Balas Iran

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 17 April 2024 diawali oleh kabar kecanggihan drone dan rudal Iran yang mampu lewati dua negara sebelum tiba di Israel

Baca Selengkapnya

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

13 hari lalu

Survei: 74% Warga Israel Tentang Serangan Balik terhadap Iran

Hampir tiga perempat responden survei Universitas Hebrew Israel melihat perlunya mempertimbangkan tuntutan politik dan militer dari sekutu soal konfli

Baca Selengkapnya

Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

33 hari lalu

Survei: Mayoritas Warga Amerika Serikat Kini Menentang Serangan Israel ke Gaza

55% warga Amerika Serikat tidak menyetujui respons militer Israel ke Gaza, menurut jajak pendapat terbaru Gallup

Baca Selengkapnya

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

51 hari lalu

Survei Pernah Ungkap India sebagai Negara Tak Aman untuk Perempuan

Survei yang dilakukan Thomson Reuters Foundation pada 2018 silam pernah mengungkap India sebagai salah satu negara tak aman untuk perempuan.

Baca Selengkapnya