TEMPO.CO, Seoul - Lebih dari 200 anjing berhasil diselamatkan dari sebuah peternakan di Korea Selatan sebagai bagian dari program pemerintah dalam mengurangi konsumsi daging anjing di Negeri Ginseng tersebut.
Pemilik peternakan, Gong Di Young, yang telah mengelola peternakan anjing selama sepuluh tahun, setuju untuk menyerahkan semua anjingnya ke Humane Society International (HSI). Ia juga setuju menutup peternakannya untuk selamanya.
"Saya setuju untuk ini karena saya melihat bahwa anjing diberi rumah di Amerika Serikat," kata Gong, seperti dilansir Channel News Asia pada Rabu, 27 April 2016.
Anjing-anjing di peternakan Gong hanya satu dari ribuan anjing yang berada di seluruh negeri. Mereka dibiakkan secara khusus untuk dikonsumsi. Anjing-anjing itu dikurung di kandang sempit dari lahir sampai disembelih.
Para pegiat perlindungan anjing mengatakan sekitar 2 juta anjing disembelih dan dikonsumsi setiap tahun di Korea Selatan. Adapun kurang-lebih 17 ribu peternakan anjing tersebar di seluruh negeri.
HSI mengirim semua anjing yang diselamatkan dari peternakan di Korea Selatan ke Amerika Serikat. Organisasi ini juga membantu pengusaha daging anjing di Korea Selatan untuk mencari cara lain dalam mendapatkan nafkah.
Pemilik peternakan biasanya akan diberi dana tunai dan perencanaan bisnis untuk masuk ke berbagai jenis usaha. Sebagai balasannya, pemilik menandatangani kontrak perjanjian untuk tidak kembali ke industri anjing.
Jumlah warga Korea yang makan daging anjing telah turun dalam beberapa tahun terakhir karena lebih banyak orang mengadopsi anjing sebagai hewan peliharaan. Selain itu, dari sekitar 1.500 restoran daging anjing di negara tersebut, hampir setengahnya ditutup dalam beberapa tahun terakhir.
Sebuah jajak pendapat yang dilakukan Gallup Korea Selatan tahun lalu menunjukkan hanya 20 persen pria berusia 20-an mengkonsumsi daging anjing.
