Seorang Profesor Tewas Dibunuh, Polisi Tangkap Mahasiswa

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 25 April 2016 06:51 WIB

Ilustrasi pembunuhan menggunakan senjata tajam. Tempo/Indra Fauzi

TEMPO.CO, Dhaka - Polisi menahan seorang mahasiswa terkait dengan pembunuhan seorang guru besar di Bangladesh. Pembunuhan itu diklaim dilakukan oleh Negara Islam Irak dan Levant (ISIL).

Tamijuddin Sarker, perwira senior polisi, mengatakan polisi menangkap mahasiswa tersebut pada Sabtu malam, 23 April 2016, beberapa jam setelah Rezaul Karim Siddique—guru besar itu—ditemukan tewas.

Siddique adalah seorang profesor bahasa Inggris, 58 tahun, yang ditemukan tewas di kota utara Rajshahi. "Mahasiswa tersebut tidak resmi didakwa atas pembunuhan, tapi ditahan untuk diinterogasi," kata Sarker. Ia mengatakan sudah ada enam penyelidik yang bekerja untuk menyelesaikan pembunuhan itu.

Siddique diserang dari belakang dengan parang saat berjalan ke stasiun bus dari rumahnya. Tiga penyerang bersepeda motor menyerang Siddique dan menggorok lehernya hingga tewas.

Minggu, 24 April, para pengajar di Universitas Rajshahi melakukan aksi mogok untuk menuntut hukuman bagi pembunuh. Mahasiswa juga berunjuk rasa di kampus. Mereka meminta pemerintah menangkap para penjahat dan menjamin keselamatan para guru, penulis, dan pemikir bebas.

"Polisi mengatakan bahwa cara pembunuhan itu sangat mirip dengan yang lain, dan mereka percaya bahwa itu adalah serangan dengan motif agama," ujar Maher Sattar, wartawan Al Jazeera, yang melaporkan dari Dhaka. "Dia menjadi aktivis budaya, bukan seseorang yang mengkritisi agama dan kegiatan budayanya yang dipandang tidak agamis,” tulis Sattar. Adapun ISIL mengklaim Siddique tewas karena memperkenalkan ateisme.

Menurut kantor berita Amaq, serangan itu mirip dengan yang dilakukan ISIL terhadap blogger sekuler di negara tersebut. Pelaku menggunakan senjata tajam dan menyerang dari belakang.

Menurut pihak kepolisian, metode yang digunakan tersangka ini sama dengan saat membunuh blogger Bangladesh pada 2014 dan 2015. Setidaknya, lima blogger dan satu penerbit dibunuh oleh pejuang bersenjata di Bangladesh sejak tahun lalu.

AL JAZEERA | ARKHELAUS

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya