Alasan Suu Kyi Bela Habis Etnis Minoritas Muslim Rohingya

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 19 April 2016 21:59 WIB

Aung San Suu Kyi diwawancarai oleh Mishal Husain Husain untuk program Radio 4's Today. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin pro-demokrasi Myanmar, Aung San Suu Kyi, berjanji membangun kesatuan federal demokratis, termasuk etnis minoritas. Pernyataan itu sekaligus mengakhiri diskriminasi terhadap etnis dan agama minoritas serta menghapus kebijakan kejam, kebanyakan terhadap penduduk Rohingya yang tidak memiliki kewarganegaraan.

Menurut Suu Kyi, sebagai sebuah negara demokrasi yang dipilih oleh rakyat, pemerintah akan bertanggung jawab atas semua penduduk dan memperlakukan semua orang secara sama rata dengan penuh kasih sayang serta belas kasihan.

"Sebab itulah kami mengutamakan persatuan nasional. Kami akan terus membangun kesatuan federal demokratis untuk seluruh rakyat," kata Suu Kyi, seperti dilansir Business Insider, Senin, 18 April 2016.

Myanmar dibelenggu dengan pemberontakan kelompok etnis minoritas sejak memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1948.

Dalam kesempatan tersebut, pemimpin de facto Myanmar itu juga berjanji untuk mendorong amandemen konstitusi guna membangun sebuah negara demokrasi sejati setelah beberapa dekade dibawah kendali militer.

Suu Kyi berpidato di televisi nasional untuk menandai awal tahun baru Buddha. Ia menyoroti harapannya untuk masa depan dan juga tugas-tugas sulit di depan bagi pemerintah barunya.

BUSINESS INSIDER | YON DEMA

BERITA MENARIK
Mempercantik Bibir dengan Selotip Bening
SNSD Menangis di Panggung Phantasia Jakarta, Mengapa?

Berita terkait

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

4 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

4 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

7 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

7 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

8 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

10 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

11 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

16 hari lalu

Menlu Thailand Kunjungi Perbatasan dengan Myanmar, Pantau Evakuasi

Menlu Thailand Parnpree Bahiddha-Nukara tiba di perbatasan dengan Myanmar untuk meninjau penanganan orang-orang yang melarikan diri dari pertempuran.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

16 hari lalu

Ribuan Warga Myanmar Mengungsi ke Thailand Usai Kota Ini Dikuasai Pemberontak

Thailand membuka menyatakan bisa menampung maksimal 100.000 orang warga Myanmar yang mengungsi.

Baca Selengkapnya