Suu Kyi Janji Amandemen Konstitusi yang Dibuat Militer

Reporter

Editor

Grace gandhi

Senin, 18 April 2016 16:48 WIB

Htin Kyaw, Presiden baru Myanmar berjalan bersama dengan pemimpin partai NDL Aung San Suu Kyi, saat menghadiri upacara sumpah jabatan di parlemen di Naypyitaw, Myanmar, 30 Maret 2016. AP/Gemunu Amarasinghe

TEMPO.CO, Yangon - Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, berjanji mendorong amandemen konstitusi guna membangun sebuah demokrasi sejati setelah beberapa dekade dikontrol militer.

Suu Kyi membuat komentar dalam pidato televisi nasional untuk menandai awal tahun baru Buddha, menyoroti harapannya untuk masa depan dan tugas-tugas sulit di masa depan bagi pemerintah barunya.

"Kebijakan dan prinsip kami adalah untuk memastikan rekonsiliasi nasional, perdamaian internal, aturan hukum, dan menjaga sistem demokrasi yang dinamis. Kita perlu amandemen konstitusi," kata Suu Kyi, seperti yang dilansir Business Insider, Senin, 18 April 2016.

Kekuatan Suu Kyi untuk mengubah konstitusi masih akan mendapat perlawanan dari militer, yang masih mempertahankan kekuasaan yang cukup besar dalam pemerintahan dan parlemen.

Dalam kabinet, militer mengepalai Departemen Dalam Negeri, Departemen Pertahanan, dan Departemen Urusan Perbatasan. Selain 25 persen kursi di parlemen untuk perwira militer, kelompok ini diperkirakan akan membuat pemerintah tidak mengubah konstitusi tanpa persetujuan militer.

Namun Suu Kyi telah berulang kali mengatakan konstitusi saat ini ditulis selama era pemerintahan militer. Jadi konstitusi tersebut harus direvisi sehingga negara dapat bergerak maju.

Partai Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi, menang telak dalam pemilihan November 2015, mengantarkan pemerintahan sipil pertama negara itu setelah 54 tahun dikuasai militer.

Suu Kyi adalah tokoh politik paling populer di negara itu tapi tidak mampu menjadi presiden karena klausul dalam konstitusi yang melarang siapa pun yang memiliki pasangan atau anak keturunan warga asing menjadi presiden.

Untuk menyiasati klausul itu, Suu Kyi memilih teman kepercayaan lamanya, Htin Kyaw, untuk menjadi presiden. Salah satu tindakan pertama pemerintahan Kyaw setelah mengambil kekuasaan pada akhir Maret lalu adalah memberi Suu Kyi posisi yang baru dibuat. Posisi itu disebut penasihat negara yang mirip dengan peran perdana menteri.

BUSINESS INSIDER CTV | YON DEMA

Berita terkait

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

11 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

11 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

14 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

14 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

15 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

16 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

17 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya