TEMPO.CO, FUKUOKA, JEPANG -Jumlah korban meninggal akibat gempa dahsyat yang mengguncang Kyushu, Jepang, saat ini mencapai 41 orang. Hal itu disampaikan oleh tim penyelamat yang saat ini sedang dalam usaha pencarian korban yang diduga masih hidup dan tertimbun dalam reruntuhan bangunan dan tanah longsor.
Polisi mengatakan 32 korban tewas Sabtu, 16 April 2016, sebagai akibat dari gempa dan gempa susulan, ditambah 9 jumlah kematian pada hari Kamis sebelumnya. Banyak dari mereka yang tewas adalah lanjut usia, dan beberapa masih terjebak di bawah reruntuhan bangunan, dan beberapa meninggal dalam kebakaran dan tanah longsor di wilayah pegunungan.
Gempa yang terjadi di wilayah barat daya Jepang pada Sabtu kemarin tercatat oleh badan metereologi setempat dengan kekuatan 7,3 skala richter. Dan gempa tersebut merupakan gempa susulan dari guncangan yang terjadi pada Kamis dengan kekuatan lebih kecil, 6,2 skala richter. Kekuatan gempa itu mampu menggulingkan rumah dan bangunan apartemen, membuat jalanan melengkung dan menyebabkan banyak tanah longsor.
Baca: Busa Misterius Memenuhi Jalan Setelah Gempa Jepang
Kepala Sekretaris Kabinet Pemerintah Jepang Yoshihide Suga mengatakan saat ini tim SAR telah diterjunkan untuk mencari orang yang tertimbun di antara 50 bangunan runtuh. Lembaga penyiaran publik nasional NHK menyiarkan sekitar 2.000 orang dirawat karena luka-luka. Dan puluhan ribu lainnya harus meninggalkan rumah mereka menuju sekolah gimnasium, pusat komunitas dan tempat penampungan sementara lainnya menyusul putusnya sambungan listrik di 100.000 lebih bangunan rumah.
Dalam tayangan TV menunjukkan kepulan asap hitam membumbung dari gunung Aso, yakni gunung berapi yang terletak sekitar 20 mil timur dari kota Mashiki, di Kumamoto Prefecture, yang merupakan titik epicentrum gempa. Gempa bumi dan aktivitas gunung berapi memiliki kaitan erat, namun pihak berwenang mengatakan letusan di Gunung Aso itu kecil dan tidak menimbulkan ancaman langsung.
Baca: Gempa Jepang, WNI Berada di Tempat Aman
Beberapa bangunan tua sekitar Kumamoto Castle juga telah runtuh dalam parit. Seperti benteng, bangunan di Aso Shrine yakni sebuah situs Shinto (kepercayaan Jepang) Kuno di lereng utara Gunung Aso yang dianggap sebagai kekayaan nasional juga telah hancur.
NYTIMES.COM | DESTRIANITA K
Berita terkait
KCI Buka Suara soal Rencana Impor KRL Baru dan Peremajaan Kereta
24 Juni 2023
KCI bersama beberapa stakeholder sudah melakukan rapat yang membahas mengenai kebutuhan sarana KRL tersebut pada Rabu, 21 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaPiala Sudirman: Dikalahkan Yamaguchi, Begini Komentar Gregoria
25 Mei 2019
Gregoria Mariska Tunjung kalah dari pemain Jepang, Akane Yamaguchi di semifinal Piala Sudirman dan ini komentarnya.
Baca SelengkapnyaJokowi Terima Pengusaha Jepang, Bahas MRT Hingga Kereta Cepat
27 Oktober 2017
Jokowi menerima pengusaha Jepang di Istana Kepresidenan hari ini.
Baca SelengkapnyaJadi Warisan Dunia, Pulau Okinoshima Tertutup bagi Wisatawan
16 Juli 2017
Pulau Okinoshima yang masuk daftar Warisan Dunia UNESCO pekan lalu, resmi dinyatakan terlarang untuk dikunjungi wisatawan mulai tahun depan.
Baca SelengkapnyaAjaib, Potongan Ikan Tiba-tiba Melompat dari Nampan
11 Juli 2017
Sebuah video unik dan aneh yang menunjukkan seekor tuna sirip kuning, meronta-ronta setelah diiris menjadi dua.
Baca SelengkapnyaPerang Dunia III, Jepang dan Amerika Siap Serang Korea Utara
29 Mei 2017
Jepang dan Amerika akan mengambil aksi nyata atas ulah Korea Utara.
Baca SelengkapnyaPulau Terlarang bagi Perempuan Dicalonkan Jadi Warisan Dunia
20 Mei 2017
UNESCO mempertimbangkan untuk menjadikan pulau kecil terlarang bagi perempuan di Jepang sebagai situs Warisan Dunia
Baca SelengkapnyaKabinet Jepang Loloskan Aturan Pengunduran Diri Kaisar Akihito
19 Mei 2017
Tidak ada kaisar Jepang yang turun tahta selama dua abad terakhir karena hukum yang ada tidak mengizinkannya.
Baca SelengkapnyaDemi Cinta, Cucu Kaisar Jepang Rela Lepas Status Bangsawan
18 Mei 2017
Putri Mako, cucu Kaisar Akihito, rela melepaskan status kebangsawanannya demi cintanya kepada seorang pria biasa yang bekerja di bidang pariwisata.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, Pusat Studi Ninja Didirikan di Universitas Jepang
12 Mei 2017
Sebuah universitas di Jepang berencana membangun pusat penelitian mengenai ninja, yang diklaim sebagai yang pertama di dunia
Baca Selengkapnya