Kritik Pedas JK kepada OKI: Gagal Persatukan Negara Anggotanya

Reporter

Jumat, 15 April 2016 20:43 WIB

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan pidato dalam pembukaan BOAO Forum for Asia di Boao, Tiongkok.TEMPO/Istman

TEMPO.CO, Jakarta - Kritik pedas dilontarkan Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam pertemuan tingkat tinggi Organisasi Konferensi Islam (OKI) ke-13 di Istanbul, Turki. Jusuf Kalla mengatakan OKI telah gagal mempersatukan negara-negara anggotanya serta menyerukan memperbaiki diri untuk memberikan manfaat kepada umat dan dunia.

"Di zaman Nabi Muhammad, umat Islam melakukan hijrah dari Mekah ke Madinah. Saat ini jutaan orang Islam mengungsi ke negara-negara non-Islam, terutama Eropa," ucap Kalla dalam pidatonya, Jumat, 15 April 2016, seperti dirilis Kantor Wakil Presiden.

Kalla berujar, jutaan orang Islam menderita setiap hari akibat konflik, perang, dan terorisme. Peluru dan bom menghujani umat Islam yang tak berdosa di negara-negara anggota OKI, seperti Afganistan, Irak, Suriah, dan Yaman. Dalam sejarah, tutur Kalla, tidak pernah sebuah negara diserang begitu banyak negara lain, termasuk oleh negara anggota OKI. Semua pengalaman radikalisme dan terorisme itu adalah hasil dari negara gagal.

Menurut Kalla, negara gagal akibat kegagalan internal dan penghancuran oleh negara-negara besar. Persoalan itulah yang seharusnya dijawab OKI menghadapi situasi saat ini. Namun yang menyedihkan, tutur Kalla, adalah fakta bahwa dunia Islam seperti tidak berdaya melihat situasi ini. "Kenyataan yang menyedihkan, kita sebagai dunia Islam telah gagal. OKI telah gagal mempersatukan anggotanya," kata Kalla.

Kalla berujar, negara-negara anggota OKI telah membiarkan politik dan ego sektarian. "Padahal Allah SWT sendiri telah mengingatkan kita untuk saling menolong, bukan saling menganiaya," ucapnya. Karena itulah, Kalla menyerukan OKI bekerja bersama untuk menanggulangi masalah-masalah yang sedang dihadapi. "Mari, kita bekerja lebih keras untuk menghentikan konflik, perang, dan kekerasan. Mari, kita menjawab akar permasalahan, mencari solusi damai jangka panjang untuk permasalahan yang dihadapi dunia Islam. Itulah satu-satunya jalan ke depan," tuturnya.

Sebagai bangsa, kata Kalla, negara-negara OKI memang berbeda, mulai budaya, bahasa, dan sistem pemerintahan, hingga cara memahami agama Islam. "Namun kita semua bertanggung jawab merealisasi Islam yang rahmatan lil’alamin, agama yang berkontribusi bagi perdamaian, pembangunan, dan keadilan sosial," ucap Kalla.

AMIRULLAH




Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

10 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

11 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

13 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

14 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

25 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

25 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

25 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

25 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

25 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

43 hari lalu

Arti 9 Pilar di Gedung MK, Begini Sejarah Pembangunannya 17 Tahun Lalu

Di depan Gedung MK terdapat 9 pilar besar, apa artinya? Ini riwayat pembangunannya di Jalan Merdeka Barat, Jakarta.

Baca Selengkapnya