Palmerston, kucing yang berada di kantor Luar Negeri Whitehall guna memburu tikus-tikus yang ada di kantor tersebut. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, London - Kantor Kementerian Luar Negeri Inggris telah mempekerjakan seekor kucing untuk memerangi tikus di bangunan ikonik di Whitehall, London tersebut. Pekerjaan tersebut diberikan setelah Downing Street lebih dahulu mempekerjakan kucing untuk memerangi tikus di rumah Perdana Menteri.
Diangkat sebagai Kepala Mouser, Palmerston, kucing berusia dua tahun, akan tinggal di salah satu alamat yang paling terkenal di negara itu dan akan berada di antara diplomat dan menteri Inggris.
"Kemenlu kedatangan staf baru, seekor kucing yang akan menjadi Kepala Pemburu Tikus bernama Palmerston yang akan membantu mengendalikan hama pengganggu di gedung King Charles Street," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri.
Kantor Kementerian Luar Negeri akan memberinya gaji dan tidak membebankan pajak penghasilan kepada kucing tersebut.
"Palmerston akan mendapat bayaran yang akan digunakan untuk semua aspek kesejahteraannya."
Kucing yang namanya diambil dari nama mantan Menteri Luar Negeri dan Perdana Menteri Inggris 200 tahun lalu, Viscount Palmerston tersebut diambil dari toko hewan peliharaan, Battersea Dogs and Cats Home.
Kepala Battersea Dogs and Cats Home, Lindsey Quinlan mengatakan bahwa Palmerston adalah kucing yang sangat percaya diri dan jinak. "Jika dia berperilaku seperti di Battersea, kami memprediksi Palmerston akan menjadi kucing yang tangguh, sangat layak dengan nama barunya," kata Quinlain, seperti yang dilansir Daily Mail pada 13 April 2016.
Ada sejumlah kucing yang tinggal di gedung-gedung penting pemerintah yang penuh tikus.
Pada 2011, rumah Perdana Menteri Inggris, Downing Street 10, mempekerjakan kucing bernama 'Larry' untuk memburu tikus. Seperti Palmerston, dia juga berasal dari Battersea Dogs and Cats Home di London.
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
22 Juli 2017
Bocah 5 Tahun Didenda Rp 2,5 Juta Gara-gara Jualan Minuman
Bocah perempuan berusia 5 tahun terisak di hadapan ayahnya, menceritakan dirinya didenda Rp 2,5 juta gara-gara berjualan minuman lemon di dekat rumahnya.