Terancam Dilengserkan, Apa yang Salah dari Presiden Brasil?  

Reporter

Rabu, 13 April 2016 16:47 WIB

Presiden Brazil, Dilma Rousseff menendang bola dalam peresmian stadion Arena das Dunas di Natal, Brasil, (22/1). REUTERS/Sergio Moraes

TEMPO.CO, Jakarta - Pada satu setengah tahun yang lalu, sebanyak 54,5 juta masyarakat Brasil mendatangi tempat pemungutan suara untuk memilih kembali Dilma Rousseff sebagai presiden. Pemilu Brasil merupakan salah satu pemilu terbesar di dunia.

Rousseff mengalahkan partai koalisi poros kanan dan menerima mandat untuk tetap bekerja pada partai koalisi poros kiri yang sudah berkuasa di Brasil sejak tahun 2003. Meskipun demikian, pada Minggu, 10 April 2016, Kongres Brasil mengambil langkah awal untuk mendakwanya. Segala kemungkinan berjalan dengan sangat cepat. Pada awal Mei, dia ditangguhkan dari kantor, dan tahun ini, dia mungkin saja kehilangan kekuasaannya sebagai presiden. Mengapa semua ini bisa terjadi?

1. Ada skandal sejak Rousseff disumpah untuk kali kedua pada Januari tahun lalu.
Miliaran uang dicuri dari perusahan minyak raksasa Petrobas oleh firma konstruksi swasta dan politisi kepada senator yang bernegosiasi untuk membebaskan saksi kunci dari penjara. Negara marak korupsi. Hampir seluruh politisi terlibat. Lawan politik Rousseff mengakui bahwa Rousseff adalah politisi yang jujur. Ironisnya, ia harus membayar semua skandal yang sedang dihadapi Brasil.

2. Ekonomi, bukan korupsi.
Sejauh ini, Rousseff memiliki rekam jejak yang bersih dalam kasus korupsi. Namun, keputusan yang dibuatnya untuk menangani ekonomi Brasil dianggap kontroversial. Ini adalah celah bagi oposisi untuk mengkritiknya. Tumbangnya ekonomi Brasil dimulai pada tahun 2011. Saat itu ekonomi Cina menurun, komoditas Brazsl kehilangan nilai di pasar internasional.Presiden dan timnya mengatasi penurunan merosotnya ekonomi Brasil sebagai hal yang sifatnya sementara.Rousseff yang memenangkan pemilu berjanji untuk menjaga stimulus pada tempatnya. Ia juga mengecam lawannya yang mengatakan bahwa penyesuaian seperti pajak yang tinggi dan pemangkasan anggaran diperlukan. Begitu Rousseff terpilih, dia memtuskan menangani semuanya sendiri misalnya penyesuaian agresif fiskal. Dia juga memarahi orang-orang yang tergabung dalam oposisi dan meninggalkannya seperti pengkhianat yang tidak mendukungnya.

Baca juga: Brasil Memanas, Presiden Rousseff Tuding Wakilnya Mau Kudeta

3. Akuntansi kreatif.
Pemerintah Brasil dibutuhkan untuk memenuhi target kelebihan anggaran yang diatur dalam kongres. Rousseff dituduh mengizinkan teknik akuntansi kreatif yang melibatkan pinjaman dari bank umum. Tujuan teknik ini memalsukan peningkatan kelebihan anggaran . Dia selalu mengelak jika dikatakan memanipulasi anggaran. Menurutnya presiden yang lain juga menerapkan cara seperti itu, tapi tidak pernah dihukum.

4. Ambruk secara cepat.
Rousseff gagal membawa rencana penyesuaian fiskalnya saat debat. Setelah memutuskan untuk memotong tunjangan pengangguran dan anggaran kementerian, pendapatan pemerintahan menurun tajam. Menteri Keuangan Joaquim Levy mundur pada Desember lalu. Tahun 2015 adalah bencana bagi perekonomian Brasil.

5.Diktator militer.
Rousseff percaya pada peran pemerintah dalam mendorong pengembangan dan pengaturan pasar. Dia menempatkan kepercayaan ini dengan mendefinisikan kembali aturan di banyak bidang ekonomi, termasuk energi, minyak, dan perbankan.

Berita terkait

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

7 Oktober 2017

Satpam Playgroup Bakar 7 Anak dan Guru, Motif Belum Diketahui

Sedikitnya tujuh anak dan seorang guru playgroup tewas di Brasil tenggara setelah dibakar dengan sadis oleh satpam.

Baca Selengkapnya

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

20 Agustus 2017

Warga Brasil Ketakutan di Langit Muncul 'Tangan Tuhan'  

Foto "Tangan Tuhan" itu pun beredar di media sosial dan jadi bahan perbincangan para netizen di Brasil.

Baca Selengkapnya

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

12 Maret 2017

Hantu Paksa Presiden Brasil Pindah dari Istana Negara?  

Presiden Brasil, Michel Temer menyalahkan nasib buruk dan
bahkan hantu sebagai alasan dirinya bersama keluarga pindah
dari Istana Kepresidenan.

Baca Selengkapnya

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

7 Februari 2017

Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster  

Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.

Baca Selengkapnya

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

26 Oktober 2016

Dikira Hilang, Pria Ini Ternyata Disekap Selama 20 Tahun  

Pria yang diperkirakan hilang selama 20 tahun ditemukan terikat di atas tempat tidur di ruang bawah tanah.

Baca Selengkapnya

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

17 Oktober 2016

Bentrok di Penjara Brasil, 7 Narapidana Kepalanya Dipenggal  

Tujuh narapidana kepalanya dipenggal dan enam lainnya tewas dibakar ketika terjadi aksi tawur di penjara Boa Vista.

Baca Selengkapnya

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

9 September 2016

Buka Paralimpiade Rio 2016, Presiden Brasil Dicemoh Massa

Temer merupakan mantan wakil dari presiden yang dimakzulkan, Dilma Rousseff. Dia akan mengisi posisi yang ditinggalkan Rousseff hingga Januari 2019.

Baca Selengkapnya

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

9 September 2016

Vaksin Anti Kokain Mulai Diuji Coba Pada Hewan

Vaksin tersebut telah dikembangkan selama lebih dari dua tahun.

Baca Selengkapnya

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

1 September 2016

Pemakzulan, Venezuela Tarik Dubes dari Brasil

Beberapa jam setelah keputusan tersebut diumumkan Kementerian Luar Negeri Venezuela, Brasil juga mengumumkan penarikan duta besarnya dari Karakas.

Baca Selengkapnya

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

1 September 2016

Tolak Pemakzulan, Pendukung Dilma Rousseff Mengamuk  

Pemakzulan Presiden Brasil Dilma Rousseff, 68 tahun, membuat marah para pendukungnya.

Baca Selengkapnya